Heboh Kabar Puan Bakal Gantikan Gibran jadi Wapres Gegara Fufufafa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Okt 2024, 08:28
Moh. Rizky
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Prabowo-Gibran. (Antara) Prabowo-Gibran. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Beredar isu Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, bakal menggantikan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden (wapres) nantinya. Kemungkinan ini terjadi usai mencuat akun Kaskus Fufufafa yang melalui unggahannya kerap menjelekkan presiden terpilih Prabowo Subianto. Akun itu disebut-sebut merupakan milik Gibran.

Lantas apa kata PDIP menanggapi kabar tersebut?

Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristianto, Puan saat ini telah kembali menjadi Ketua DPR. Karenanya, rumor tersebut dinilainya sudah tidak terbukti.

"Mbak Puan, alhamdulillah melalui dukungan rakyat telah dikukuhkan sebagai ketua DPR RI," ujar Hasto di Blitar, Senin (7/10/2024).

Walau demikian, Hasto mengakui PDIP akan menjalin komunikasi dengan pemerintahan ke depan. Ini mengingat partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, merupakan pemenang Pileg 2024.

"PDIP juga sebagai pemenang pemilu. Tentu saja akan membangun komunikasi yang lebih intens dengan pemerintah ke depan, dan mendengarkan seluruh aspirasi rakyat," kata dia.

Terkait peluang PDIP bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, kata Hasto, keputusan itu ada di tangan Megawati selaku Ketua Umum PDIP.

"Tapi sekali lagi terkait dengan sikap partai nanti apakah berada dalam pemerintahan nanti akan diputuskan Ibu Megawati Soekarnoputri, karena ini adalah kewenangan beliau," tutur Hasto.

Ia menilai, yang paling utama saat ini ialah rencana pertemuan Megawati dengan presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Yang penting nanti ada pertemuan lebih dahulu antara Ibu Megawati Soekarnoputri dan Bapak Prabowo Subianto," kata dia.

Hasto memastikan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo bakal berlangsung sebelum pelantikan presiden dan wakil baru pada Minggu (20/10/2024). Ia pun menilai pertemuan itu merupakan upaya positif.

"Pertemuan itu merupakan hal yang baik, bagian dari silaturahim bangsa, pemimpin bangsa. Komunikasi intens sudah dilakukan tinggal menunggu momentum yang tepat. Tentu momentum itu sebelum pelantikan Bapak Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia," kata dia.

Ditanya apa yang akan dibahas pada pertemuan itu, Hasto mengatakan tentang pentingnya kesatupaduan segenap komponen bangsa dalam menghadapi tantangan ke depan. Tantangan itu, menurut Hasto antara lain berupa ketegangan geopolitik di Timur Tengah, perang Rusia-Ukraina yang belum selesai, persoalan pangan, dan tantangan kehidupan perekonomian.

"Semua memerlukan dialog jernih antara Megawati dan Prabowo," ucapnya.

Hasto mengeklaim bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo lebih dari sekedar membicarakan berapa kursi kabinet yang akan diberikan kepada PDIP.

"Kami lebih berbicara tentang bagaimana membangun komitmen untuk bangsa dan negara. Persoalan menteri kami serahkan kepada presiden yang memiliki hak untuk itu,” jelas Hasto.

"Kata Bung Karno, for fighting a nation there are no journey ends. Sehingga komitmen itu yang akan jauh lebih penting daripada sekedar urusan politik praktis atau pun susunan kabinet ke depan," imbuhnya.

x|close