Ntvnews.id, Beirut - Militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi terbaru bagi warga sipil Lebanon, meminta mereka untuk menjauhi laut dan area pantai di wilayah selatan negara tersebut. Perintah ini mengindikasikan bahwa militer Tel Aviv berencana memulai operasi melawan Hizbullah dari wilayah maritim.
Dilansir dari The Times of Israel, Rabu, 9 Oktober 2024, juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) untuk wilayah berbahasa Arab,mengumumkan perintah evakuasi tersebut.
Evakuasi tersebut menghimbau warga sipil Lebanon untuk menjauhi pantai sepanjang 60 kilometer di Laut Mediterania.
Dalam pengumumannya, Adraee menyebut "peringatan mendesak" ini berlaku bagi wisatawan, pengunjung pantai, dan siapa pun yang menggunakan kapal untuk memancing atau aktivitas lainnya dari Sungai Awali di utara Sidon hingga ke arah selatan Lebanon.
Baca Juga: Serangan Israel Semakin Ganas, 20 WNI dari Lebanon Tiba di Tanah Air
Dia menegaskan bahwa Angkatan Laut Israel akan segera memulai operasi melawan Hizbullah di area tersebut.
"(Militer Israel) akan segera beroperasi di wilayah maritim (melawan Hizbullah)," ungkap Adraee melalui pengumuman di media sosial X.
"Demi keselamatan Anda, jangan berada di laut atau area pantai mulai sekarang hingga pemberitahuan lebih lanjut. Berada di tepi pantai dan pergerakan perahu di sepanjang jalur Sungai Awali ke arah selatan menjadi ancaman bagi kehidupan Anda," jelasnya dalam imbauan kepada warga sipil Lebanon.
Menurut laporan dari The National, perintah evakuasi ini secara efektif memisahkan sepertiga wilayah selatan Lebanon dari seluruh negeri tersebut.
Baca Juga: Kapuspen TNI soal Prajurit di Lebanon: Penugasan Masih Seperti Biasa
Sementara itu, militer Israel terus menggempur Lebanon dari udara dan melancarkan operasi darat di selatan negara itu, dengan fokus mengincar Hizbullah. Pada Senin, 7 Oktober, Tel Aviv mengklaim telah melancarkan 120 serangan "dalam satu jam" terhadap posisi Hizbullah di Lebanon bagian selatan.
Militer Israel juga mengumumkan penambahan pasukan dalam operasi darat di Lebanon dekat perbatasan. Tel Aviv menyatakan operasi darat tersebut dilakukan secara "terlokalisasi, terbatas, dan tepat sasaran", meskipun skalanya terus meningkat sejak pekan lalu.