Pj Gubernur Aceh Dinilai Tak Mampu Tekan Inflasi

NTVNews - 18 Mei 2024, 08:47
Moh. Rizky
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Mendagri Tito Karnavian. (Antara) Mendagri Tito Karnavian. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah dinilai gagal menekan laju inflasi di provinsi tersebut. Atas itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian diminta melakukan evaluasi.

"Dalam kurun waktu tiga bulan Bustami Hamzah dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh belum melakukan kerja-kerja nyata dan konkrit dalam melakukan pembangunan, menekan laju inflasi, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran," ujar Koordinator Barisan Penyelamat Aceh (BPA) Rafli Maulana, kepada wartawan saat berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Dalam Negeri, Jumat (16/5/2024).

Rafli mengatakan, tiap daerah pada tingkat kabupaten/kota merupakan penyumbang inflasi, sehingga penanganan inflasi disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing. Pemerintah Provinsi Aceh, kata dia saat ini juga memiliki tantangan pengendalian inflasi yang semakin berat. Karena berdasarkan data, bahwa inflasi di provinsi tersebut masih di atas 3 persen. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi, maka akan menganggu pasokan pangan pada tingkat daerah.

"Berdasarkan analisis dan kajian kami salah satu penyebab inflasi di Provinsi Aceh yang masih tinggi diakibatkan oleh Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah yang telah memasung Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh 2024," jelas dia.

"Artinya keterlambatan pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh tahun ini dikhawatirkan dapat berdampak luas terhadap perekonomian Aceh, memicu krisis ekonomi termasuk mendorong kenaikan inflasi. Ini jelas sangat bahaya karena dapat mengarah pada disintegrasi Aceh dan NKRI," imbuhnya.

Ia menyampaikan, inflasi di Provinsi Aceh yang masih diatas 3 persen pernah disoroti oleh Mendagri Tito Kanavian saat pelaksanaan Musrembang beberapa hari yang lalu. Tito, kata dia nampak kecewa oleh kinerja Pj Gubernur yang dianggap tidak mampu menekan laju inflasi di daerah. Menteri Tito mengaku tidak puas dengan ketidakmampuan kepala daerah dalam mengatasi inflasi.

"Inflasi yang masih tinggi ini dipengaruhi oleh ketidakmampuan kepala daerah khususnya Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah dalam menekan laju inflasi. Saat ini akibat inflasi yang terjadi masyarakat Aceh mengalami kesulitan akibat naiknya harga bahan pokok dipasaran," papar Rafli.

"Harga-harga bahan pokok melambung naik membuat masyarakat menjerit," sambungnya.

Atas itu, pihaknya menagih komitmen dari Mendagri untuk mencopot Pj gubernur, wali kota atau bupati yang tidak mampu menekan laju inflasi di daerah.

x|close