Kesehatan Raja Salman Jadi Sorotan, Putra Mahkota Beri Respons Tak Terduga

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2024, 07:30
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Raja Salman Raja Salman (Istimewa)

Ntvnews.id, Riyadh - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), berupaya meyakinkan publik mengenai kesehatan ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, yang akan menjalani pemeriksaan lanjutan terkait infeksi paru-paru yang dideritanya.

Dilasir dari AFP, Rabu, 9 Oktober 2024, menyebutkan bahwa MBS "meyakinkan semua orang tentang kesehatan" Raja Salman yang kini berusia 88 tahun. Pernyataan ini disampaikan MBS setelah memimpin rapat kabinet mingguan.

Dalam laporan SPA, MBS juga mengungkapkan "apresiasi kepada semua orang yang bertanya tentang kesehatan ayahnya."

Pada Minggu, 6 Oktober 2024, media pemerintah Saudi melaporkan bahwa Raja Salman mengalami infeksi paru-paru dan akan menjalani serangkaian pemeriksaan "berdasarkan rekomendasi dari klinik kerajaan."

Baca Juga: Raja Salman Sakit Radang Paru-paru, Kondisinya Sangat Mengkhawatirkan

Raja Salman telah naik takhta sejak tahun 2015, meskipun MBS menjadi ahli waris takhta pertama pada tahun 2017 dan berfungsi sebagai pemimpin sehari-hari Saudi.

Sebagai eksportir minyak mentah terbesar di dunia, Saudi telah berupaya meredakan spekulasi mengenai kesehatan Raja Salman selama bertahun-tahun.

Pada bulan Mei lalu, otoritas Kerajaan Saudi mengungkapkan bahwa Raja Salman menderita infeksi paru-paru, demam tinggi, dan nyeri sendi, serta sedang menjalani program pengobatan dengan antibiotik. Setelah itu, Riyadh mengumumkan bahwa Raja Salman telah pulih.

Baca Juga: Geger! Raja Salman Kasih Kewarganegaraan Arab Saudi Kepada Sosok-sosok Ini

Raja Salman terakhir kali memimpin rapat kabinet pada 24 September lalu.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Gubernur Riyadh selama beberapa dekade dan juga sebagai Menteri Pertahanan. Pemerintahannya dikenal dengan reformasi sosial dan ekonomi yang ambisius, yang sebagian besar dikelola oleh putranya, MBS, yang berusaha mempersiapkan Saudi untuk masa depan pasca-minyak.

MBS, yang saat ini menjabat sebagai Perdana Menteri (PM) Saudi, juga mengawasi penindakan keras terhadap perbedaan pendapat, yang menurut para analis, telah membantunya dalam mengkonsolidasikan kekuasaan.

 

x|close