Makin Panas, Putra Mahkota Arab Saudi Temui Orang Penting Iran Ini

Ntvnews.id, Jakarta - Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran di Riyadh saat kawasan tersebut bersiap menghadapi kemungkinan serangan Israel terhadap Iran.

Dilansir dari Al Arabiya, Jumat, 11 Oktober 2024, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, sebelumnya juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, untuk membahas "hubungan bilateral dan cara-cara memperkuatnya di berbagai bidang, serta perkembangan regional”.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmail Baghaei, menulis di platform media sosial X bahwa kunjungan Araghchi fokus pada upaya menghentikan "genosida dan agresi rezim Israel" dan bertujuan untuk "meringankan penderitaan saudara-saudari kita di Gaza dan Lebanon."

Baca Juga: Kesehatan Raja Salman Jadi Sorotan, Putra Mahkota Beri Respons Tak Terduga

Israel telah terlibat dalam konflik selama setahun dengan Hamas di Gaza, yang dipicu oleh serangan besar-besaran kelompok tersebut terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Hizbullah, yang berbasis di Lebanon, mulai menyerang Israel utara setelah serangan itu. Israel, sejak bulan lalu, telah meningkatkan serangan terhadap pemimpin dan infrastruktur Hizbullah.

Hamas dan Hizbullah adalah bagian dari "Poros Perlawanan" yang didukung oleh Iran, mencakup kelompok-kelompok militan di kawasan tersebut.

Kunjungan Araghchi ke Saudi dilakukan di tengah ketegangan di wilayah itu setelah serangan rudal Iran ke wilayah Israel minggu lalu. Baghaei mengatakan pertemuan di Riyadh bertujuan untuk "melanjutkan upaya diplomatik" yang dikoordinasikan dengan negara-negara di kawasan.

Baca Juga: Raja Salman Sakit Radang Paru-paru, Kondisinya Sangat Mengkhawatirkan

Pemerintah Iran memandang serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sebagai "titik balik dalam perjuangan rakyat Palestina melawan Israel."

Iran dan Arab Saudi memulihkan hubungan diplomatik pada Maret 2023 setelah kesepakatan yang dimediasi oleh China, setelah tujuh tahun putus hubungan.

Bulan lalu, Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menegaskan bahwa negaranya tidak akan menormalisasi hubungan dengan Israel tanpa adanya "negara Palestina yang merdeka."