Ntvnews.id, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras tindakan Israel menargetkan para jurnalis di Jalur Gaza yang sedang bekerja.
“Tidak ada jurnalis yang boleh dibunuh dalam konflik ini, namun Anda telah melihat jumlah jurnalis yang terbunuh dan terluka dalam jumlah yang mengkhawatirkan. Duka kami tertuju pada rekan Anda yang terluka,” kata Juru Bicara PBB, Farhan Haq dalam sebuah konferensi pers, Jumat 11 Oktober 2024, dilansir Antara.
Baca Juga:
Makin Panas, Putra Mahkota Arab Saudi Temui Orang Penting Iran Ini
PBB Gelar Pertemuan Pasca Israel Serang Markas UNIFIL Lebanon dan Lukai Personel TNI
Ketika ditanya tentang seorang jurnalis foto Al Jazeera yang menjadi sasaran tembakan tentara Israel ketika meliput situasi di Gaza utara, dia mengatakan bahwa PBB terus menyesalkan pembunuhan semua jurnalis.
Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza Palestina Terus Bertambah (ANTARA)
Koresponden Al Jazeera, Anas Al-Sharif menulis pada Rabu di media sosial bahwa tembakan diarahkan ke tim Al Jazeera, melukai jurnalis foto Fadi Al-Wahidi dengan peluru di leher selama peliputan.
Jumlah jurnalis yang terbunuh sejak serangan Israel dimulai di Gaza mencapai 176 orang, kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan.
Mengenai situasi di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, Haq mengutip laporan Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dan mengatakan setidaknya 24 warga Palestina dibunuh oleh pasukan Israel selama minggu pertama Oktober. Dia mengatakan mereka yang tewas termasuk empat anak-anak.
“Selama periode ini, 130 warga Palestina lainnya, termasuk setidaknya 16 anak-anak dan enam paramedis, terluka, baik oleh pasukan Israel atau pemukim,” tambahnya.