Prabowo Siapkan Utusan Khusus untuk KTT BRICS di Kazan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Okt 2024, 16:21
Alber Laia
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan di sela KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat memberikan keterangan di sela KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden terpilih Republik Indonesia, Prabowo Subianto, berencana menunjuk utusan khusus untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-16 BRICS yang akan diselenggarakan di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.

Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat memberikan keterangan di sela-sela KTT Ke-45 ASEAN di Vientiane, Laos, pada hari Jumat.

Baca Juga:

Ranch Market dan Farmers Market Rayakan Ulang dengan Fresh Track 5K Fun Run

Profil Salman bin Ebrahim Al Khalifa, Presiden AFC Asal Bahrain yang Lagi Viral!

"BRICS itu rencananya akan ada utusan khusus dari Presiden Subianto nantinya untuk hadir," ujarnya dilansir Antara.

Meskipun Prabowo diundang untuk menghadiri rangkaian acara KTT tersebut, pelantikan resmi Presiden dan Wakil Presiden terpilih membuat kehadirannya di KTT BRICS menjadi sulit.

"Presiden kita juga diundang pada pertemuan di Kazan pada tanggal 23 atau 24 Oktober, tetapi kan baru pergantian pemerintahan sehingga agak sulit bagi Presiden Prabowo Subianto nantinya untuk hadir di KTT BRICS," kata Retno.

Prabowo Subianto <b>(Istimewa)</b> Prabowo Subianto (Istimewa)

Sebelumnya, Indonesia telah menerima ajakan untuk bergabung dengan BRICS saat KTT Ke-15 BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, pada 22-24 Agustus 2023.

Namun, keputusan untuk bergabung dengan kelompok negara-negara ekonomi berkembang ini masih tergantung pada evaluasi terkait kemanfaatan ekonomi yang dapat diperoleh.

"Karena BRICS ini adalah organisasi didirikan untuk tujuan ekonomi. Oleh karena itu, kita mencoba untuk berhitung dari sisi ekonomi dulu, apakah kemanfaatannya cukup banyak sehingga kita akan memutuskan bergabung dengan BRICS," ujar Retno.

Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri, Sidharto R. Suryodipuro, juga menegaskan bahwa Indonesia masih dalam proses kajian mengenai kemungkinan untuk bergabung dengan BRICS.

x|close