Ntvnews.id, Jakarta - Setelah sebelumnya dinyatakan dalam keadaan selamat, Calon Gubernur Maluku Utara, Benny Laos telah meninggal dunia akibat insiden kebakaran speedboat di Pelabuhan Regional Bobong, Desa Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Sabtu, 12 Oktober 2024, sekitar pukul 13.40 WIT.
Berita tentang wafatnya Benny Laos diumumkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, yang menyatakan bahwa beliau meninggal setelah menjalani perawatan.
Sebelum meninggal dunia, postingan Benny kini ramai jadi sorotan publik di media sosial yang salah satunya dibagikan akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall.
Sherly Tjoanda dan Benny Laos (IG: Sherly Tjoanda)
"Sedih postingan terkahir Laos, Cagub Maluku Utara yang meninggal dunia akibat ledakan speedboat 'istrinya selamat alami luka ringan," demikian keterangan postingan, dikutip Minggu, 13 Oktober 2024.
Dalam postingan itu, mendiang Benny Laos tampak memakai kaus berkerah yang dipadukan dengan topi serta celana panjang.
Ia terlihat dalam keadaan sehat bugar, sambil berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Kemudian ada momen saat ia menaiki perahu.
Benny Laos menghembuskan napas terakhir pada usia 52 tahun, bersamaan dengan peringatan ulang tahun ke-25 Pemprov Maluku Utara pada 12 Oktober 2024.
Lihat postingan ini di Instagram
Calon Gubernur yang juga merupakan mantan Bupati Pulau Morotai ini meninggal dunia bersamaan dengan lima orang lainnya akibat insiden kebakaran speedboat Bella 72 di Pelabuhan Bobong.
Dalam kejadian tersebut, sejumlah pasien segera dilarikan ke Rumah Sakit Umum, Puskesmas, dan klinik di Bobong Taliabu. Berdasarkan data, terdapat 25 orang yang mengalami kecelakaan, dan enam di antaranya dilaporkan meninggal dunia.
Enam korban yang meninggal termasuk Benny Laos, anggota DPRD Malut dari Partai Demokrat, Ester Tanri, Ketua PPP Malut Mubin A Wahid, serta anggota Polres Kepulauan Sula, Hamdani Buamonabot, Mahsudin Ode Muisi, dan Nasrun, S.Pd.
Sementara itu, lima orang lainnya tengah menjalani perawatan medis, termasuk Cabup Kabupaten Kepulauan Sula, Hendrata Thes Maryana Meskopa, seorang anggota TNI, Susianto, serta Irsan dan Faisal.