Ntvnews.id, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Quran Jakarta, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, memberikan dukungannya terhadap rencana presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto mengenai kebijakan penyediaan makanan bergizi gratis bagi siswa di sekolah.
“Gagasan untuk memberi makan kepada anak-anak usia pendidikan dini ini ya ini sangat-sangat penting untuk kita dukung," katanya.
"Karena banyak hadist-nya yang mengingatkan kita betapa perlunya kita berikan gizi yang cukup kepada anak-anak kita yang mengalami pertumbuhan sel-sel otak,” sambungnya.
Nasaruddin menegaskan bahwa kebijakan makanan bergizi untuk siswa seharusnya sudah diterapkan lebih awal. Namun, ia percaya tidak ada kata terlambat untuk memulai suatu program baik.
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A. (Istimewa)
“Tapi alhamdulillah tidak ada kata terlambat untuk sebuah kebaikan, saya selaku Imam Besar sering mengisi di media-media seringkali juga saya sebutkan bahwa perhatian khusus terhadap anak-anak itu sangat penting terutama masalah gizi,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dalam sejarah, Rasulullah SAW memberikan perhatian yang besar kepada anak-anak, sehingga kebijakan pemberian makanan bergizi ini dianggap sesuai dengan nilai-nilai Islam.
“Rasulullah SAW itu banyak sekali memberikan perhatian kepada anak kecil, seperti hadist yang diriwayatkan oleh Mu'awiyah bin Abi Sufiyah. Perintahkanlah anak untuk belajar sholat pada usia 10 tahun, 7 tahun dan sampai 10 tahun juga belum mau sholat itu diberikan hukuman hukuman kecil terhadap anak itu,” jelasnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar (NTVnews.id)
“Artinya apa, bahwa konsentrasi pembinaan anak apakah itu gizinya, apakah itu pendidikan psikologisnya, apakah itu nanti sentuhan-sentuhan dari kedua orang tuanya itu sangat penting," imbuh Nasaruddin Umar.
Menurutnya, kebijakan makanan bergizi bagi anak-anak juga dapat menjadi solusi bagi anak-anak terlantar dan yatim yang mungkin tidak mendapatkan akses makanan bergizi yang cukup.
“Sekali lagi dalam Al-Quran perlu memberikan perhatian secara khusus kepada anak yatim. A raaitalladzii yukadzdzibu biddiin fadzaalikalladzii yadu'ul yatim,” ujarnya.