Ntvnews.id, Israel - Empat tentara Israel tewas dan lebih dari 60 lainnya cedera dalam serangan pesawat nirawak Hizbollah di pangkalan militer di Israel utara-tengah, menurut militer Israel.
Melansir dari India Today, serangan terjadi pada Minggu malam itu merupakan salah satu insiden paling mematikan sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan kendaraan udara tak berawak (UAV) yang diluncurkan oleh Hizbullah, menghantam pangkalan di dekat Binyamina, sebuah kota yang terletak sekitar 40 mil di utara Tel Aviv dan dekat perbatasan Lebanon. Tujuh tentara terluka parah dalam serangan itu.
Magen David Adom, dinas darurat Israel menyatakan bahwa total ada 61 orang terluka. Hizbullah sendiri adalah kelompok militan yang didukung Iran, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Korban Tewas Akibat Serangan Israel ke Gaza Palestina Terus Bertambah (ANTARA)
Dikatakannya, serangan pesawat nirawak itu merupakan balasan atas serangan udara Israel di Lebanon pada hari Kamis, yang menewaskan 22 orang dan melukai 117 orang, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kelompok tersebut menyatakan bahwa serangan tersebut secara khusus menargetkan Brigade Golani milik IDF, sebuah unit infanteri yang telah dikerahkan di Lebanon selatan.
Hizbullah merilis sebuah pesan dari mendiang pemimpinnya, Hassan Nasrallah, yang menyerukan tindakan, mendesak para anggotanya untuk "mempertahankan rakyat, keluarga, negara, nilai-nilai, dan martabat kalian,".
Hizbullah mengeluarkan peringatan kepada Israel, mengancam akan melakukan lebih banyak serangan jika operasi militer Israel di Lebanon berlanjut.
Kelompok teroris yang didukung Iran itu "berjanji kepada musuh bahwa apa yang disaksikannya hari ini di Haifa selatan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang akan terjadi jika mereka memutuskan untuk melanjutkan agresinya terhadap orang-orang kami yang mulia dan terkasih," kantor berita AFP melaporkan.
Israel Kembali Serang Lebanon, 11 Orang Dilaporkan Tewas (ANTARA)
Masih ada pertanyaan tentang bagaimana pesawat nirawak Hizbullah berhasil menembus wilayah udara Israel tanpa terdeteksi.
Meskipun sistem pertahanan udara Israel sangat andal, tidak ada laporan peringatan di wilayah Binyamina selama serangan tersebut.
Hizbullah mengklaim telah menembakkan roket ke kota-kota Israel utara sebagai pengalihan untuk menyerang sistem pertahanan Israel saat pesawat nirawak tersebut bergerak maju.
“Pesawat tak berawak ini berhasil menembus radar pertahanan Israel tanpa terdeteksi dan mencapai target di kamp pelatihan Brigade Golani,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan.
Laksamana Muda Daniel Hagari, juru bicara utama IDF, mengatakan militer akan menyelidiki insiden tersebut. "Kami akan belajar dari insiden tersebut dan menyelidikinya," katanya.
"Ancaman UAV merupakan sesuatu yang telah kita hadapi sejak perang dimulai. Kita perlu meningkatkan pertahanan kita," imbuhnya.