Ntvnews.id, Jakarta - Partai NasDem memutuskan untuk tidak bergabung dalam kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim, menjelaskan bahwa partai tersebut mempertimbangkan banyak hal sebelum akhirnya memutuskan untuk tidak terlibat dalam kabinet.
"Atas dasar pertimbangan banyak hal, kita memutuskan juga untuk tidak masuk dalam kabinet," ucap Hermawi kepada wartawan di RSPAD Gatot Subroto, Minggu 23 Oktober 2024.
Baca Juga: Surya Paloh Harap Prabowo Prioritaskan Menteri Bukan dari NasDem, Loh?
Dia menekankan bahwa kontribusi dan pemikiran NasDem kepada pemerintahan Prabowo-Gibran dianggap lebih penting daripada hanya kehadiran fisik di kabinet.
"Pikiran-pikiran kita, kontribusi kita terhadap berbagai hal, itu akan jauh lebih berarti daripada secara fisik kita masuk," tambahnya.
Namun, Hermawi memastikan bahwa NasDem tetap bergabung dan menjadi bagian penting dari pemerintahan Prabowo-Gibran, meskipun tidak secara langsung di kabinet.
Hermawi juga mengungkapkan bahwa Prabowo sempat menanyakan keputusan NasDem yang tidak mengusulkan nama untuk menjadi kandidat menteri. Meski begitu, NasDem tetap pada pendiriannya untuk tidak masuk dalam kabinet.
Baca Juga: Prabowo di Kongres Nasdem: Bung Bewok Hebat, Tahu Mana yang Kuat
"Pak Prabowo pernah bilang 'NasDem kok belum kasih masuk nama' kita diam saja, jadi bukan soal menolak atau menerima, tetapi sikap NasDem adalah memberi kontribusi lain selain menempatkan orang di kabinet," jelasnya.
Sebelumnya, Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dia sudah lama memantau calon-calon menterinya yang akan mengisi kabinet 2024-2029. Nama-nama calon menteri tersebut telah diajukan oleh pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan menurut Prabowo, banyak dari mereka yang memiliki kapabilitas.
Prabowo juga menyebut bahwa beberapa di antara mereka telah bekerja sama dengannya di Kabinet Indonesia Maju sebelumnya, meskipun proses diskusi mengenai hal ini dilakukan secara tertutup.
"Jadi sebetulnya proses pemantauan itu sudah berjalan lama, kita sudah sering diskusi jadi ada tahap-tahap yang kita tidak di depan media, tapi sudah dilaksanakan," katanya.