Ntvnews.id, Jakarta - Elektabilitas atau tingkat keterpilihan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan masih unggul di atas para pesaingnya.
Ini merupakan simulasi Top Of Mind yang memakai metode spontan. Populasi survei merupakan warga Jawa Barat.
"Pertama yang kita pakai simulasi Top Of mind, spontan jadi kita tidak memberikan pilihan jawaban apapun dalam simulasi ini," kata Prof Burhanuddin Muhtadi, Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia dalam siaran langsung YouTube Senin, 14 Oktober 2024.
Prof Burhanuddin Muhtadi (YouTube Indikator Politik Indonesia)
"Pada Juli 2024, waktu itu Ridwan Kamil belum jelas nasibnya berlaga di Jabar atau Jakarta, jadi saat itu yang paling tinggi top of mind-nya adalah Ridwan Kamil. Dedi Mulyadi saat itu berada di 22 persen yang menyebut namanya secara spontan," sambung dia.
"Nama-nama lain yang sekarang bedara di kertas Jawa Barat, waktu itu banyak yang belum muncul, hanya saat itu yang muncul pak Saehu itu pun hanya 0,7 persen," katanya lagi.
Kata dia, usai pendaftaran ke KPU kemudian warga Jabar langsung melirik nama Dedi Mulyadi.
"Di periode awal September, setelah pendaftaran ke KPU, terlihat warga Jawa Barat lagsung melirik Dedi Mulyadi, terutama basis pendukung Ridwan Kamil," ungkapnya.
"Sehingga Dedy Mulyadi dapat durian runtuh suaranya naik hamper dua kali lipat," sambung dia.
"Di survey terakhir masih ada kenaikan buat elektabulitas Dedi Mulyadi tapi kenaikannya mulai melandai," paparnya.
Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Instagram @demokratjabar)
"Bagaimana dengan nama-nama lain? Misal pak Syaikhu di bulan Oktober itu naik lumayan jadi 9,2 persen," ungkapnya.
Burhanuddin Muhtadi menuturkan, nama dua calon Gubernur yang lain di simulasi ini belum terlihat gerakan yang memadai
"Tapi 38 persen warga Jabar tidak bisa menyebut secara spontan. Sementara pemilih strong Dedy Mulyadi itu ada di kisaran 47 persen, dan di peringkat kedua adalah Syaikhu dengan selisih cukup signifikan 9,2 persen," ungkap dia.
"Bagaimana dengan survei wakil dan calon gubernur? Dedi Mulyadi masih unggul, tetapi keunggulannya mulai terkoreksi disbanding bulan September," ujarnya.
"Sementara Ahmnad Syaikhu ada peningkatan, namun peningkatannya terlalu landai untuk bisa menyaingi Dedy Mulyadi. Nama lain belum kompetitif," katanya lagi.