Ntvnews.id, Jakarta - Senin sore, 14 Oktober 2024, menjadi hari penting di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan.
Sejumlah tokoh politik dipanggil oleh presiden terpilih ini, dan salah satu nama besar yang hadir adalah Zulkifli Hasan, atau yang akrab disapa Zulhas.
Baca Juga:
Profil Prasetyo Hadi, Politikus Calon Menteri Prabowo
Profil Ribka Haluk Calon Menteri Prabowo
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Menteri Perdagangan ini digadang-gadang akan menjadi salah satu kandidat kuat dalam kabinet Prabowo-Gibran.
Kehadiran Zulhas di Kertanegara menandai kembali eratnya hubungan PAN dengan koalisi pemerintah.
Meski PAN sempat menjadi oposisi sejak 2018, partai ini bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo di periode kedua, dengan Zulkifli dipercaya menjabat Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Tangkapan layar Youtube Kementerian Perdagangan)
Berikut profil singkatnya.
Zulkifli Hasan, yang lahir pada 31 Agustus 1962 di Lampung, telah lama dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam perpolitikan Indonesia.
Ia memulai kariernya dari sektor wirausaha sebelum menapaki tangga politik melalui Partai Amanat Nasional (PAN).
Perjalanan politik Zulhas penuh dengan pengalaman di berbagai posisi strategis pemerintahan dan legislatif.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi di Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1996, Zulhas melanjutkan pendidikannya di bidang manajemen dengan meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM pada tahun 2003.
Zulhas pertama kali mencuat di kancah politik nasional ketika menjabat sebagai Menteri Kehutanan dalam Kabinet Indonesia Bersatu II di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009-2014.
Jabatan ini menjadi salah satu batu loncatan penting bagi karier politiknya, di mana ia berhasil memimpin kementerian tersebut dengan berbagai inovasi dan kebijakan terkait konservasi hutan serta pengelolaan sumber daya alam.
Setelah periode itu, Zulkifli Hasan terpilih sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 2014 hingga 2019.
Karier Zulhas di Partai Amanat Nasional juga tidak kalah gemilang. Sejak 2015, ia memegang kendali sebagai Ketua Umum PAN, menggantikan Hatta Rajasa.
Sebagai pemimpin partai, Zulkifli membawa PAN melalui berbagai kontestasi politik, termasuk Pemilu 2019 di mana PAN berperan penting dalam pemenangan Joko Widodo di periode kedua.
Di samping karier politiknya, Zulkifli Hasan juga memperoleh dua gelar Doktor Honoris Causa atas kontribusinya di bidang publik dan manajemen sumber daya manusia.
Gelar pertama diberikan oleh Sejong University di Korea Selatan untuk bidang administrasi publik, sedangkan yang kedua dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk manajemen sumber daya manusia.