Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan era Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani Indrawati, baru-baru ini menarik perhatian publik setelah kedatangannya di kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan, pada Senin malam (14/10/2024).
Setelah pertemuan tersebut, Sri Mulyani secara blak-blakan mengungkapkan bahwa Prabowo memintanya untuk kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan di kabinet mendatang.
Baca Juga:
Jadwal Program Nusantara TV Selasa 15 Oktober 2024
Profil Zulkifli Hasan, Kandidat Kuat di Kabinet Prabowo
"Beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali," ujarnya.
Lantas Siapa Sri Mulyani? berikut profil singkatnya.
Dilansir dari laman resmi Kementerian Keuangan, Sri Mulyani lahir pada 26 Agustus 1962.
Ia telah menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 27 Juli 2016, mengukuhkan posisinya sebagai sosok yang sangat berpengaruh dalam kebijakan ekonomi negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Pendidikan dan Karier
Sri Mulyani menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Indonesia pada tahun 1986.
Ia kemudian melanjutkan studinya di University of Illinois at Urbana-Champaign, di mana ia meraih gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi pada tahun 1992.
Karier profesionalnya dimulai sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1998.
Selanjutnya, ia menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas di bawah Kabinet Indonesia Bersatu, sebelum diangkat menjadi Menteri Keuangan pada tahun 2005.
Sri Mulyani juga dikenal sebagai orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 1 Juni 2010.
Dalam posisi tersebut, ia membawa banyak pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia.
Setelah menjabat sebagai Menteri Keuangan di bawah Presiden Jokowi, Sri Mulyani telah berhasil menerapkan sejumlah kebijakan fiskal yang prudent.
Beberapa prestasinya termasuk menstabilkan ekonomi makro, mengelola utang, dan memperbaiki sistem perpajakan melalui program pengampunan pajak (tax amnesty).
Di bawah kepemimpinannya, perekonomian Indonesia menunjukkan tanda-tanda pemulihan, terutama selama masa krisis akibat pandemi COVID-19.