Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan. Budi digantikan Muhammad Herindra, yang saat ini Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan).
Pencopotan ini diketahui dalam surat Jokowi kepada pimpinan DPR RI soal pemberhentian Budi Gunawan dan pengangkatan Kepala BIN yang baru.
"Jadi sudah diusulkan satu nama dari Presiden Jokowi. Surpres (surat presiden) pergantian Kepala BIN atas nama Pak Herindra," ujar Ketua DPR RI Puan Maharani usai rapat paripurna, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.
"Insya Allah akan dilaksanakan fit and proper-nya atau pertimbangan dari DPR-nya itu insya Allah besok pagi di DPR," imbuhnya.
Mengingat alat kelengkapan dewan (AKD) belum terbentuk, dan belum ada komisi yang secara definitif menjadi mitra kerja BIN, DPR memutuskan membentuk tim khusus untuk memproses pengangkatan Kepala BIN yang biasanya dilakukan melalui fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan.
Tim dipimpin oleh pimpinan DPR RI dan bertugas membahas pertimbangan atas pemberhentian dan pengangkatan calon Kepala BIN yang baru, untuk selanjutnya dilaporkan pada rapat paripurna terdekat.
Puan menjelaskan, hal itu berdasarkan ketentuan Pasal 111-112 Peraturan DPR RI Nomor 1 Tahun 2020 yang menyangkut soal tata tertib.
Walau dicopot, beredar kabar Budi Gunawan akan mendapatkan jabatan baru sebagai menteri di kabinet Prabowo-Gibran. Budi Gunawan sendiri merupakan orang dekat Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Adapun diangkatnya Herindra, diduga merupakan pilihan Prabowo. Sebab semalam, Herindra turut dipanggil Prabowo di kediaman Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, seperti calon pembantu presiden lainnya.