Sebelum Miqat di Bir Ali, Perhatikan Catatan Penting Ini!

NTVNews - 19 Mei 2024, 20:29
Beno Junianto
Penulis & Editor
Bagikan
Jemaah Haji di Madinah Jemaah Haji di Madinah (Instagram MCH)

Ntvnews.id, Jakarta - Jemaah calon haji Indonesia yang berada di Madinah Al-Munawwarah hari ini secara bertahap akan diberangkatkan menuju Makkah Al-Mukarramah. Pada hari pertama pemberangkatan, ada delapan kloter (kelompok terbang) dengan 3.400 jemaah yang akan meninggalkan Madinah.

Sebelumnya, mereka akan mengambil miqat umrah wajib di Masjid Dzilhulaifah atau Bir Ali. Mereka dipastikan dalam keadaan sehat dan mampu, karena perjalanan Madinah ke Makkah yang cukup jauh.

"Sektor Bir Ali sudah melakukan persiapan pendorongan besok, 20 Mei 2024. Kami sudah turun ke lapangan dan melakukan mitigasi," kata Kepala Sektor Bir Ali, Daerah Kerja Madinah, Aziz Hegemor di Madinah, Minggu (19/5/2024).

Aziz menjelaskan ada lima titik lokasi penempatan petugas yang akan melayani jemaah saat miqat di Bir Ali. Kelima titik itu adalah pintu depan, bagian tengah dan belakang, di samping dan di dalam masjid.

“Di Masjid Bir Ali, jemaah haji hanya melakukan salat sunah umrah dan berniat untuk umrah wajib,” sebutnya.

Aziz meminta ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu untuk mengingatkan jemaahnya agar sudah siap dengan pakaian ihram sejak dari hotel di Madinah. Jemaah haji laki-laki agar diingatkan untuk tidak menggunakan pakaian berjahit sejak dari hotel.

"Sektor Bir Ali mengimbau kepada semua kloter agar jemaah sudah siap pakai baju ihram, laki-laki meninggalkan celana dalam dan sudah berwudu dari hotel, mengingat jemaah haji hanya singgah selama 15 menit di Bir Ali, untuk melakukan salat sunah umrah, lalu berniat untuk umrah wajib,” kata Aziz.

Setibanya di Bir Ali, petugas akan mengarahkan jemaah turun dan masuk masjid dan melakukan salat. “Kecuali jemaah yang mau ke toilet, nanti ada tim yang mengarahkan,” kata Aziz.

Khusus jemaah lansia dan jemaah yang sakit, tidak akan turun dari bus. Salat sunah dan berniat umrah dilakukan di dalam bus. "Jemaah yang sakit dan lansia tidak kami izinkan turun, di bus saja melaksanakan salat sunah dan niatnya," kata Aziz.

Hal ini dilakukan, semata untuk menjaga kesehatan jemaah haji lansia menuju puncak haji. "Lansia tidak turun dari bus. Itu bukan bermaksud melarang atau membatasi, tapi lebih untuk menjaga kesehatan lansia dan jemaah yang sakit untuk puncak haji," kata Petugas Sektor Bir Ali, Fariq Nur Rokhim.

x|close