Profil Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Kembali Masuk di Kabinet Prabowo

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2024, 18:53
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Menkominfo Budi Arie Setiadi Menkominfo Budi Arie Setiadi

Ntvnews.id, Jakarta - Menkominfo Budi Arie Setiadi, turut dipanggil ke kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).

Berikut profil lengkapnya.

Profil Budi Arie Setiadi

Lahir 20 April 1969, Budi Arie Setiadi, S.Sos., M.Si. adalah politikus dan mantan wartawan Indonesia yang menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia sejak 17 Juli 2023 menggantikan Johnny G Plate yang terlibat korupsi.

Budi sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sejak 2019.

Ia pernah menjadi pendiri dan Ketua Umum Projo, organisasi relawan darat pendukung Joko Widodo pada 2014 lalu. Ia dan Projo juga secara terbuka mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Presiden 2024.

Budi Arie Setiadi lahir di Jakarta pada tanggal 20 April 1969 sebagai anak dari pasangan Joko Asmoro dan Pudji Astuti. Ia tumbuh dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di Jakarta. Ia memulai pendidikan formalnya di SD Marsudirini di Koja, Jakarta Utara dan lulus dari sekolah menengah pertama di lembaga yang sama.

Kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Kolese Kanisius Jakarta Pusat pada tahun 1988 dan lulus pada tahun 1990. Setelah menyelesaikan SMA, Setiadi mulai belajar ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Budi mengikuti berbagai organisasi mahasiswa, seperti pers mahasiswa, komunitas olahraga, dan organisasi politik mahasiswa. Dia dijuluki Muni selama waktunya di universitas. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FISIP UI pada tahun 1994, serta anggota presidium senat mahasiswa UI dari tahun 1994 hingga 1995.

Setiadi terlibat dalam pendirian Forum Studi Mahasiswa UI (FSM) dan aktif terlibat dalam Kelompok Pembela Mahasiswa (KPM) UI. Di bidang jurnalistik, Setiadi menjadi pemimpin redaksi majalah mahasiswa UI, Suara Mahasiswa, dari tahun 1993 hingga 1994.

Saat reformasi bergejolak 1998, ia menginisiasi dan mendirikan surat kabar yang kritis, "BERGERAK" pada tahun 1998. Bersama wartawan Tempo yang baru saja dibredel, ia aktif mengelola mingguan Media Indonesia pada tahun 1994-1996. Selanjunya bersama beberapa seniornya ia ikut menjadi bagian awal dari berdirinya Mingguan Ekonomi Kontan. Budi menjadi jurnalis Kontan dari tahun 1996 hingga 2001.

Budi juga terlibat dalam pengorganisasian protes terhadap kebijakan rektor UI saat itu. Kemunculan Setiadi yang sering protes menarik perhatian dekannya yang kerap menanyakan kapan dirinya akan diwisuda. Ia telah menyelesaikan kuliahnya pada tahun 1994, tetapi butuh beberapa tahun untuk menyelesaikan skripsinya. Ia akhirnya lulus dan menerima gelar sarjana sosial dalam komunikasi pada tahun 1996.

Budi melanjutkan studi pascasarjana di bidang manajemen pembangunan sosial di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Ia menyelesaikan studi pascasarjana pada tahun 2006.

Budi terlibat dalam aksi protes yang terjadi pada saat jatuhnya Suharto pada tahun 1998. Ia terpilih menjadi ketua Ikatan Alumni UI tahun itu dan menjabat hingga tahun 2001. Ia kemudian mendirikan Gerakan Sarjana Jakarta (GSJ) dan Masyarakat Profesi Indonesia (MPI). Bersama aktivis mahasiswa dan alumni UI lainnya, ia juga membidani lahirnya Keluarga Besar (KB) UI.

Sebagai politikus, Budi Arie pernah menjadi Kepala Balitbang PDI Perjuangan DKI Jakarta (2005-2010) dan juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta. Pada Pemilihan umum Legislatif 2009, Ia pernah mencalonkan diri sebagai Anggota DPR RI untuk Daerah Pemilihan DKI Jakarta III (Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu).

Ia kemudian mendirikan PROJO, kelompok relawan darat terbesar pendukung Joko Widodo, sejak Agustus 2013. PROJO kemudian berjuang mengumpulkan aspirasi pencapresan Jokowi sebelum dideklarasikan PDIP secara resmi, melawan arus pencapresan Megawati dengan wakil presiden Jokowi yang ramai saat itu dan akhirnya Jokowi berhasil menjadi Presiden Ketujuh Republik Indonesia.

Selain menjadi Ketua Umum PROJO, saat ini Budi Arie juga menjadi Dewan Penasihat ILUNI UI.

x|close