Ikhtiar Menjaga Ketahanan Pangan dan Air, Jokowi Bangun Lebih dari 50 Bendungan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2024, 18:00
Dedi
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di NTT Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di NTT

Ntvnews.id, Jakarta - Berkunjung ke Sulawesi Utara pada awal 2023, Presiden Joko Widodo meresmikan bendungan Bendungan Kuwil Kawangkoandi Kabupaten Minahasa Utara. Bendungan yang dibangun sejak 2016 ini berkapasitas 26 juta meter kubik dengan luas genangan 157 hektare. Setahun kemudian, tepatnya 23 Februari 2024, giliran Bendungan Lolak di Desa Pindol, Kabupaten Bolaang Mongondow yang ia resmikan. Bendungan yang dianggap salah satu tonggak sejarah pembangunan infrastruktur di Bumi Nyiur Melambai ini memakan anggaran Rp2,02 triliun. Berkapasitas 16 juta meter kubik, bendungan itu mampu menyuplai air ke area pertanian seluas 2.200 hektare.

Data Badan Pusat Statistik Sulawesi Utara menunjukkan produksi padi di Provinsi Bolaang Mongondow mencapai 121 ribu ton pada 2021. Setahun kemudian, produksinya naik menjadi sekitar 132 ribu ton. “Daerah Bolaang Mongondow adalah lumbung beras Provinsi Sulawesi Utara, sehingga bendungan ini pasti akan lebih bermanfaat untuk pertanian daerah," ujar Presiden Joko Widodosaat meresmikan Bendungan Lolak.

Selain irigasi, Bendungan Lolak dimanfaatkan untuk sumber air bersih dengan debit 500 liter per detik. Dam itu juga menjadi fasilitas pembangkit listrik dengan potensi energi sebesar 2,43 megawatt. Bendungan Lolak juga difungsikan untuk membantu mereduksi banjir sekaligus menjadi pilihan sektor pariwisata Bolaang Mongondow. Sementara itu, sisa tanah bekas galian bendungan telah dimanfaatkan untuk pengembangan hutan buah-buahan produktif.

Presiden Jokowi resmikan bendungan Margatiga senilai Rp846 miliar Presiden Jokowi resmikan bendungan Margatiga senilai Rp846 miliar

Seperti halnya Bendungan Lolak, Bendungan Kuwil Kawangkoan dapat memasok air untuk irigasi lahan pertanian. Bendungan itu sekaligus dapat Bendungan ini terkoneksi dan berada dalam satu sistem dengan Sungai dan Danau Tondano. Dikelola oleh perusahaan air baku daerah, pasokan air baku dari bendungan ini mencapai 4.500 liter per detik yang dimanfaatkan untuk air bersih di Kota Manado, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Utara, serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung dan KEKLikupang.

Pengelolaan air, termasuk dengan membangun bendungan, menjadi salah satu fokus pembangunan infrastruktur pemerintah. “Ke depan, urusan air dan urusan energi akan menjadi sebuah persoalan besar kalau tidak kita siapkan atau kita kelola dari sekarang,” ujar Jokowi.

Mendongkrak Hasil Pertanian

Bendungan di Indonesia <b>(Grafis NTV)</b> Bendungan di Indonesia (Grafis NTV)

Selama dua periode, pemerintahan Jokowi membangun 61 bendungan, 53 di antaranya telah diresmikan, di berbagai wilayah Indonesia. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan semua bendungan ditargetkan selesai dibangun dalam periode 2024 dan 2025.

Menurut Menteri Basuki, ketahanan air merupakan aspek vital untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan dan energi nasional. “Walaupun kita sudah membangun 61 bendungan, kita masih perlu banyak lagi,” kata Basuki di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 12 Oktober lalu.

Banyak petani di berbagai daerah sudah merasakan manfaat sejumlah bendungan baru yang telah beroperasi. Salah satunya Bendungan Raknamo yang terletak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Memiliki daya tampung hingga 14 juta meter kubik, bendungan ini diresmikan Jokowi pada pertengahan Januari 2018. Menurut Hofni M Djala, Ketua Kelompok Tani Oebatuinak, petani hanya mengandalkan curah hujan yang tidak menentu sebelum adabendungan. Para petani di daerah tersebut juga mencoba memanfaatkan bendungan darurat dengan daya tampung dan daya jangkau air yang terbatas.

bendungan Margatiga senilai Rp846 miliar bendungan Margatiga senilai Rp846 miliar

Setelah Bendungan Raknamo beroperasi, akses terhadap air menjadi lebih terjamin. Petani setempat mengalami transformasi yang luar biasa dalam menggarap lahan mereka. "Kami sekarang dikenalkan dengan konsep musim tanam satu, dua, dan tiga, yang sebelumnya tidak kami ketahui," ungkap Hofni seperti dilaporkan Kontan pada Agustus lalu.

Yefri Dethan, seorang petani, juga merasakan perbaikan hasil pertanian sejak Bendungan Raknamo beroperasi. Ia bisa melakukan tiga kali panen dalam setahun. Hal ini bisa terjadi lantaran akses air ke areal pertaniannya jauh lebih mudah.

Dibangun dengan anggaran mencapai Rp710 miliar, Bendungan Raknamo mengandalkan aliran Sungai Noel Puamas. Tidak hanya untuk sawah, bandungan ini juga mengairi beragam jenis lahan pertanian, seperti jagung dan cabai. Dari rencana 841 hektare, suplai air dari bendungan ini baru dimanfaatkan areal pertanian seluas 320 hektare.

Bendungan Raknamomerupakansatudari tujuh bendungan yang dibangun di Nusa Tenggara Timur untuk mengatasi kelangkaan air. Apalagi provinsi itu kenal kerap menghadapi musim kering panjang. Enam bendungan lainnya adalah Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu; Bendungan Napun Gete, Kabupaten Sikka; Bendungan Temef, Kabupaten Timor Tengah Selatan; Bendungan Mbay, Kabupaten Nagekeo; Bendungan Kolhua, Kota Kupang; dan Bendungan Manikin, Kabupaten Kupang.

Menurut Jokowi, tantangan utama di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah kelangsungan pasokan air. “Di sudut manapun di NTT, kalau bisa menyelesaikan ini, kesejahteraan, kemakmuran ekonomi pasti akan naik,” ucap Jokowi ketika meresmikan Raknamo.

Bendungan untuk Mengurangi Risiko Bencana Alam

Bendungan di Indonesia <b>(Grafis NTV)</b> Bendungan di Indonesia (Grafis NTV)

Sama dengan petani di Desa Raknamo, warga Desa Moteng, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, juga merasakan manfaat pembangunan bendungan. Penduduk bisa membuka lahan pertanian baru di sekitar area saluran irigasi Bendungan Bintang Bano yang sebelumnya diresmikan Jokowi pada 14 Januari 2022. “Dengan adanya Bendungan Bintang Bano, bisa dibuka lahan-lahan baru di areal yang dilalui saluran irigasi. Dulu lahan tersebut masuk tadah hujan, sekarang bisa kita manfaatkan untuk lahan pertanian,” ujar Ahyar, warga Desa Moteng, seperti dalam rilis Biro Pers Sekretariat Presiden.

Selain untuk irigasi pertanian, Bendungan Bintang Bano mampu mengurangi banjir yang terjadi di Desa Moteng. Menurut Ahyar, dengan adanya bendungan tersebut, banjir di desanya tidak pernah terjadi lagi dalam dua tahun terakhir. Sebelumnya, pada 2018, banjir akibat hujan deras menghanyutkan hasil panen para petani. “Petani kecewa, mengalami kerugian besar saat itu. Tetapi akhir-akhir ini alhamdulillah, dua tahun ini tidak pernah banjir di desa kami,” kata dia.

Bendungan Bintang Bano yang mulai dibangun tahun 2015 ini memiliki luas genangan 256 hektare. Aliran air dari bendungan itu mampu mengairi sawah seluas 6.700 hektare.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di NTT Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Temef di NTT

Di Sumbawa Barat ada juga Bendungan Tiu Suntuk yang mulai dibangun pada 2020 dan selesai sekitar tiga tahun kemudian. Proyek senilai Rp1,4 triliun itu diresmikan Jokowi pada 2 Mei 2024. Memiliki daya tampung hingga 60,8 juta meter kubik, bendungan ini menjadi nadi baru irigasi pertanian di Kecamatan Brang Ene dan Jereweh. Panjang jaringan irigasi bendungan ini sekitar 50 kilometer dan diharapkan dapat menyuplai air ke lahan pertanian seluas 1.900 hektare.

Bendungan Tiu Suntuk juga dapat menyediakan air baku dengan debit mencapai 68 liter per detik dan punyapotensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 0,8 megawatt. Bendungan dengan luas genangan 321,5 hektare ini juga bisa mengurangi banjir sebesar 439 meter kubik per detik, khususnya di Kecamatan Taliwang yang merupakan daerah rawan banjir.

Ragam manfaat bendungan menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Jokowi bukan sekadar kumpulan proyek. Masa depan Indonesia akan lebih makmur dan berkelanjutan dengan infrastruktur yang dapat menumbuhkan perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

x|close