Siapa Perang! Korut Klaim 1,4 Juta Anak Mudanya Gabung Militer

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2024, 12:52
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Bendera Korea Utara (korut) Bendera Korea Utara (korut) (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Korea Utara mengklaim bahwa 1,4 juta pemuda, termasuk mahasiswa dan anggota liga pemuda, telah mendaftar atau kembali bertugas di militer dan siap berperang.

Dilansir SCMP, Rabu, 16 Oktober 2024, Klaim ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Korea Utara dan Korea Selatan, setelah sejumlah insiden saling tuduh dan balas.

Media pemerintah Korut, KCNA, melaporkan bahwa "pemuda-pemuda ini bertekad untuk bertempur dalam perang suci guna menghancurkan musuh dengan senjata revolusi,"

Baca Juga: Memanas! Tentara Korea Utara Siap Siaga Tembak Korsel

Korea Utara sebelumnya pernah membuat klaim serupa tahun lalu. Di tengah ketegangan di Semenanjung Korea, pada 2023, France24 melaporkan bahwa 800.000 mahasiswa dan anggota liga pemuda bergabung dengan militer untuk melawan AS, setelah Pyongyang menguji rudal balistik antarbenua (ICBM) yang kuat.

Klaim terbaru ini terkait dengan serangkaian insiden yang kembali meningkatkan ketegangan.

Insiden terakhir terjadi ketika Korut meledakkan jalur kereta dan jalan penghubung antara kedua Korea pada Selasa, 15 Oktober 2024, yang merupakan simbol kerja sama antar-Korea.

Baca Juga: Kim Jong-un Ancam Lepas Nuklir jika Korea Utara Diserang

Korut meledakkan sebagian jalan Gyeongui dan Donghae di utara Garis Demarkasi Militer, dan militer Korsel merespons dengan tembakan peringatan.

Sebelumnya, Pyongyang menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke ibu kota Korut, dan kedua Korea juga berselisih mengenai balon-balon berisi sampah yang diluncurkan dari Korut sejak Mei.

Korut mengklaim bahwa peluncuran balon tersebut sebagai respons terhadap balon-balon yang dikirim oleh aktivis anti-Korut dari Korsel.

"Dalam hal perang terjadi, Republik Korea akan dihapus dari peta. Kami bersedia mengakhiri keberadaan Korsel," demikian pernyataan KCNA.

x|close