7 Aktivis 98 yang Dipanggil Prabowo untuk Bantu di Kabinet, Siapa Saja?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Okt 2024, 16:19
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Fahri Hamzah saat tampil sebagai bintang tamu dalam Program DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer, Kamis, 8 Agustus 2024. Fahri Hamzah saat tampil sebagai bintang tamu dalam Program DonCast di Nusantara TV yang dipandu jurnalis senior Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer, Kamis, 8 Agustus 2024.

Ntvnews.id, Jakarta - Susunan kabinet Prabowo-Gibran mulai terbentuk. Lebih dari 100 individu akan menempati posisi sebagai menteri, wakil menteri, hingga kepala badan. Hal yang menarik, ada tokoh-tokoh yang sebelumnya berseberangan dengan Prabowo, termasuk aktivis 98.

Para aktivis 1998 tersebut satu per satu terlihat mendatangi kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara 4, Jakarta Selatan, untuk menandatangani pakta integritas. Kini, mereka akan menjadi bagian dari tim mantan Danjen Kopassus. Siapa saja mereka?

Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko <b>(Ntvnews.id)</b> Budiman Sudjatmiko (Ntvnews.id)

Salah satu nama paling mencolok dalam daftar calon kabinet Prabowo adalah Budiman Sudjatmiko. Ia merupakan aktivis 1998 yang saat itu menjadi target pemerintah yang berkuasa. Budiman mencuri perhatian saat masih menjadi mahasiswa di Fakultas Ekonomi UGM.

Ia bergabung dengan komunitas pemberdayaan politik, serta pengembangan petani, buruh, dan perkebunan di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tapi, ia tak sempat menyelesaikan studinya di UGM, tapi sempat mendeklarasikan PRD (Partai Rakyat Demokratik).

Fahri Hamzah

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam acara DonCast di NusantaraTV yang dipandu jurnalis senior NusantaraTV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer/tangkapan layar NTV Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah dalam acara DonCast di NusantaraTV yang dipandu jurnalis senior NusantaraTV, Don Bosco Selamun dan Donny de Keizer/tangkapan layar NTV

Pada tahun 1996-1998, Fahri Hamzah dikenal sebagai aktivis mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI). Ia juga terlibat dalam pendirian KAMMI seiring dengan jalannya reformasi tahun 1998.

Selama kuliah, Fahri menjabat sebagai Ketua Umum Forum Studi Islam di Fakultas Ekonomi UI dan menjadi ketua departemen penelitian dan pengembangan di senat mahasiswa UI pada periode 1996-1997.

Fahri aktif dalam gerakan melawan Orde Baru bersama KAMMI. Setelah kejatuhan Soeharto, ia dan gerakannya mendukung presiden baru, BJ Habibie. Kini, Fahri, yang juga merupakan salah satu tokoh penting Partai Gelora bersama Anis Matta, akan menempati posisi di kabinet Prabowo.

Agus Jabo Priyono

Agus Jabo Priyono <b>(Istimewa)</b> Agus Jabo Priyono (Istimewa)

Agus Jabo saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Prima. Sebelumnya, ia dikenal sebagai aktivis mahasiswa Solo yang turut ambil bagian dalam aksi massa melawan Orde Baru.

Bersama Budiman Sudjatmiko dan kawan-kawan, Agus Jabo ikut mendirikan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada tahun 1996. PRD menjadi wadah berkumpul bagi kelompok yang anti terhadap kepemimpinan Presiden Soeharto.

Agus Jabo aktif dalam gerakan reformasi 1998 dan namanya dikenal sebagai aktivis mahasiswa dari UNS Solo. Partainya saat ini, Prima, didirikan oleh sejumlah aktivis gerakan sosial, serikat buruh, tokoh Islam, pelaku usaha kecil dan menengah, serta profesional, aktivis perempuan, dan generasi muda.

Nezar Patria

Nezar Patria <b>(Ntvnews.id)</b> Nezar Patria (Ntvnews.id)

Nezar Patria saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika di pemerintahan Presiden Jokowi, dan direncanakan akan kembali menjabat di kabinet Prabowo. Nezar adalah salah satu aktivis 1998.

Sebelum reformasi, Nezar merupakan mahasiswa di Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada. Saat kuliah, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Nezar adalah salah satu dari 13 aktivis yang sempat diculik pada masa Orde Baru. Setelah bebas, ia menjadi relawan di Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Mugiyanto Sipin

Mugiyanto Sipin, yang kini menjadi Tenaga Ahli KSP, adalah salah satu korban penculikan pada 1998. Dia diculik, disiksa, dan diancam akan dibunuh sebelum akhirnya dibuang di jalan tol. Peristiwa penculikan ini terjadi menjelang runtuhnya Orde Baru.

Dari 23 aktivis yang diculik, sembilan orang, termasuk Mugiyanto, berhasil kembali, sementara 14 lainnya masih hilang. Pengalaman pahit tersebut meninggalkan bekas mendalam bagi Mugiyanto. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (Ikohi) dan kini bekerja sebagai Tenaga Ahli Deputi V di Kantor Staf Presiden.

Faisol Riza

Faisol Riza <b>(Antara/ Muhammad Ramdan)</b> Faisol Riza (Antara/ Muhammad Ramdan)

Politikus PKB, Faisol Riza, juga diperkirakan akan masuk dalam jajaran kabinet Prabowo. Ia juga merupakan aktivis 1998. Sejak masa kuliah, Faisol sudah aktif dalam berbagai organisasi. Ia bergabung dengan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).

Selain itu, dia juga sempat menjabat sebagai ketua pada tahun 1998-1999. Sejak 2005, Faisol terlibat dalam Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI). Faisol juga pernah mengalami penculikan di masa rezim Orde Baru.

Imannuel Ebenezer

Immanuel Ebenezer <b>(IG: Immanuel Ebenezer)</b> Immanuel Ebenezer (IG: Immanuel Ebenezer)

Immanuel Ebenezer dikenal sebagai Ketua Jokowi Mania, sebuah organisasi relawan yang mendukung kemenangan Jokowi dan Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. Pada Pilpres 2024, relawan yang dipimpinnya berubah menjadi Prabowo Mania.

Ebenezer juga merupakan bagian dari kelompok aktivis 98. Pada Pilkada DKI Jakarta 2017, ia menjadi relawan Ahok lewat organisasi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama Mania (Batman).

x|close