Ntvnews.id, Jakarta - Anggito Abimanyu, ekonom kawakan Indonesia, dikabarkan menjadi salah satu kandidat Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) di kabinet Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Pada Selasa (15/10/2024), Anggito bersama dua calon lainnya, Suahasil Nazara dan Thomas Djiwandono, menemui Prabowo di Kertanegara. Ketiganya dikabarkan akan bekerja bersama untuk mendukung kinerja Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dalam kabinet baru.
Baca Juga:
Profil Vista Putri yang Bongkar Sosok N Dalam Rumah Tangga Baim Wong-Paula Verhoeven
Tragis, Pemancing Tenggelam di BKT Jakarta, Pencarian Terus Berlangsung
nggito Abimanyu termasuk wajah baru untuk posisi Wamenkeu, sementara Suahasil dan Thomas sudah lebih dulu menjabat pada periode pemerintahan Presiden Jokowi.
Meski demikian, Anggito bukanlah orang asing di Kementerian Keuangan, karena ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal dan Staf Ahli Menteri Keuangan.
Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono Suahasil Nazara dan ekonom Anggito Abimanyu ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono).
Berikut profil singkatnya.
Lahir di Bogor pada 19 Februari 1963, Anggito menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Gadjah Mada (UGM), lulus pada 1985.
Ia melanjutkan studi di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, di mana ia meraih gelar master pada 1989 dan doktor pada 1994.
Setelah kembali ke Indonesia, Anggito aktif mengajar di UGM.
Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi (DEB SV) UGM dan mengajar sejumlah mata kuliah, termasuk Keuangan Islam, Ekonomi Energi, dan Keuangan Publik.
Karier
Anggito memiliki perjalanan karier yang panjang di sektor ekonomi, keuangan, dan kebijakan publik.
Salah satu tonggak penting dalam kariernya adalah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (2003-2010), di mana ia memainkan peran sentral dalam penyusunan kebijakan fiskal nasional. Ia juga pernah menjadi Staf Ahli Menteri Keuangan pada 1999-2003.
Selain berkarier di pemerintahan, Anggito juga terlibat dalam pengelolaan keuangan haji.
Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (2012-2014) sebelum mengundurkan diri.
Setelah itu, ia memimpin Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dari 2017 hingga 2022, mengawasi manajemen dana haji Indonesia.
Di sektor perbankan, Anggito pernah menjadi Chief Economist di Bank BRI (2014-2017) dan Komisaris BRI Syariah (2015-2017).