Ntvnews.id, Jakarta - Prabowo menggelar pembekalan untuk para calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala badan untuk kabinet pemerintahan mendatang. Ada beberapa materi yang disampaikan dalam pembekalan tersebut, salah satunya adalah anti korupsi.
Pemateri yang hadir untuk membawakan pembekalan tersebut adalah Maryam Hussein yang berasal dari luar negeri. Ia tercatat memiliki pengalaman memukau dalam bidang anti korupsi. Nah, berikut profil selengkapnya mengenai sosok penting tersebut.
Maryam Hussein, seorang ahli audit dan investigasi forensik dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, saat ini menjabat sebagai Independent Member untuk Finance and Audit Committee di Transparency International UK.
Melansir akun LinkedIn pribadinya, ia telah terlibat dalam berbagai penyelidikan penipuan dan korupsi di sektor publik dan swasta, memberikan wawasan mendalam tentang skandal keuangan di berbagai negara.
Para calon menteri mengikuti kegiatan pembekalan yang digelar oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024). (Instagram)
Sebagai Partner di Forensic & Integrity Services EY, Maryam memimpin investigasi di 23 negara, termasuk kasus pelacakan dana bantuan luar negeri sebesar USD 0,5 miliar yang ditujukan untuk salah satu negara termiskin di dunia, serta penyelidikan terkait penjualan produk keuangan yang tidak sesuai oleh bank ritel di Inggris.
Sejak 2010, fokus utama Maryam adalah memberikan saran kepada pemerintah dalam meningkatkan transparansi pengeluaran publik dan membantu organisasi global dalam mengelola risiko penipuan dan korupsi di wilayah dengan tingkat risiko tinggi.
Sebelum bergabung dengan EY, Maryam menjabat sebagai Kepala Audit Internal di Macmillan Cancer Support selama 3,5 tahun, di mana ia bertanggung jawab untuk melaporkan kepada dewan pengawas mengenai efektivitas perlindungan dana donatur, serta melakukan penyelidikan atas tuduhan penyalahgunaan atau pemborosan dana.
Sebelum di Macmillan, Maryam bekerja di Grant Thornton, di mana ia memperoleh kualifikasi akuntansi melalui praktik audit.
Maryam Hussein (Linkedin)
Pengalamannya dalam menghadapi berbagai kasus penipuan dan korupsi menunjukkan bahwa meskipun setiap kasus memiliki keunikannya sendiri, terdapat pola-pola tertentu dalam "jejak penipuan" yang dapat digunakan untuk melindungi pemerintah dan organisasi dari risiko besar.
Wawasan ini ia bagikan dalam bukunya Corporate Fraud: The Human Factor, serta melalui pengajaran di universitas terkemuka seperti INSEAD, Universitas Oxford, dan ESMT Berlin.
Tidak hanya memiliki pengalaman praktis yang luar biasa, Maryam juga memiliki latar belakang akademis yang kuat. Ia meraih gelar S2 di The London School of Economics and Political Science dengan jurusan Behavioral Sciences pada tahun 2018.
Dengan kombinasi pengalaman di lapangan dan keahlian akademis, Maryam Hussein terus memberikan kontribusi signifikan dalam upaya memberantas penipuan dan korupsi, baik di sektor publik maupun swasta, melalui peran-peran strategisnya di berbagai organisasi.