Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Gerindra sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto santer dikabarkan bakal melakukan pertemuan.
Namun pantauan jurnalis NusantaraTV di kediaman Megawati di kawasan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada siang ini, Kamis (17/10/2024) masih sepi. Belum terlihat adanya pengamanan ataupun pengawalan khusus.
Kabar tentang rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo santer terdengar kemarin malam, Rabu (16/10/2024).
Sejumlah politisi dari PDI Perjuangan menyambangi kediaman Megawati, antara lain, Pramono Anung, Puan Maharani dan juga Olly Dondokambey.
Namun demikian sampai dengan siang hari ini belum terlihat adanya tanda-tanda kedatangan dari elit partai politik PDI Perjuangan maupun juga partai Gerindra.
Kabar pertemuan Megawati dan Prabowo ini santer dibicarakan karena memang sebelumnya pada Senin 14 Oktober kader satu satunya dari PDI Perjuangan Pramono Anung dipanggil Prabowo Subianto di kediamannya di Kertanegara. Yang mana pada saat itu bertepatan juga dengan Prabowo yang memanggil calon-calon menterinya.
Namun demikian Pramono Anung menjelaskan bahwa pertemuan tersebut hanya sekedar silaturahmi dan tidak menyinggung soal eh calon-calon menteri di kabinet Prabowo.
Terkait dengan pertemuan ini juga memang banyak pihak yang menilai akan menjadi momentum bagi PDI Perjuangan dalam menentukan sikap politiknya terhadap Kabinet Prabowo- Gibran yang akan datang.
Sementara itu kemarin ketika ditanya kepada Puan Maharani apakah Megawati dan juga Prabowo akan bertemu hari ini Kamis 17 Oktober yang bertepatan juga dengan hari ulang tahun Prabowo. Puan tidak memberikan jawaban pasti. Dirinya hanya menyebut Insya Allah akan adanya pertemuan ini.
Dan sikap politik PDI Perjuangan juga ini sempat diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Bambang Wuryanto yang menyebutkan pada sampai saat ini masih terdapat dinamika di internal partai PDI Perjuangan. Terdapat tiga klaster kuat yang mana salah satunya adalah meminta untuk segera bergabung dengan kabinet atau pemerintahan Prabowo. Lalu ada yang meminta untuk menunda bergabungnya PDI Perjuangan ke dalam kabinet menunggu dinamika politik yang terjadi. Bahkan ada yang memberikan pendapat untuk menolak bergabung begitu dengan pemerintahan Prabowo Gibran.