Kronologi Kematian Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Versi Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Okt 2024, 10:54
Alber Laia
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Yahya Sinwar Yahya Sinwar (Istimewa)

Ntvnews.id, Israel - Pada Kamis (17/10), Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, secara resmi mengumumkan bahwa Yahya Sinwar, pemimpin senior Hamas, tewas dalam operasi militer di Rafah, Gaza.

Kematian Sinwar, yang dianggap sebagai salah satu pemimpin kunci Hamas, dipandang oleh Israel sebagai tonggak penting dalam upaya melemahkan kekuasaan Hamas di wilayah tersebut.

Baca Juga:

J-Hope BTS Resmi Selesaikan Wajib Militer, Disambut Jin dengan Penuh Canda

Biadab! Santriwati Diperkosa lalu Dibunuh, Jasadnya Dibuang di Jalan

Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Netanyahu menyatakan bahwa pemimpin Hamas itu tewas saat berusaha melarikan diri dari pasukan Israel.

"Dan dia tewas saat dia melarikan diri dengan panik dari tentara kita," ujarnya.

Yahya Sinwar <b>(The Guardian)</b> Yahya Sinwar (The Guardian)

Namun, klaim ini bukan hanya datang dari pidato Netanyahu. Beberapa pejabat Israel dan juru bicara militer juga memberikan rincian mengenai kronologi kematian Sinwar.

Menurut salah seorang pejabat Israel, peristiwa yang menewaskan Yahya Sinwar terjadi pada hari Rabu, sehari sebelum pengumuman resmi Netanyahu.

Saat itu, pasukan Israel tengah melakukan patroli rutin di Jalur Gaza ketika mereka tiba-tiba berpapasan dengan tiga orang bersenjata.

Ketegangan memuncak dan terjadi baku tembak yang berakhir dengan tewasnya ketiga orang tersebut.

Seorang anggota militer Israel mengaku bahwa salah satu wajah dari ketiga orang bersenjata tersebut mirip dengan Sinwar.

Untuk memastikan identitasnya, Israel kemudian melakukan berbagai tes biometrik, termasuk sidik jari dan DNA, karena mereka memiliki data Sinwar saat dia pernah dipenjara di Israel selama 20 tahun.

Hasil tes ini akhirnya mengonfirmasi bahwa salah satu mayat tersebut memang adalah Yahya Sinwar.

Selain klaim di atas, juru bicara militer Israel, Doron Spielman, mengungkapkan bahwa Sinwar tewas dalam serangan di Rafah, sebuah wilayah di Gaza yang sebelumnya juga menjadi lokasi ditemukannya enam jenazah sandera pada September lalu.

Menurut Spielman, operasi ini diluncurkan karena intelijen Israel meyakini bahwa beberapa komandan senior Hamas, termasuk Sinwar, berada di area tersebut.

Pasukan Israel, yang terdiri dari tentara darat dan tank, menyerang lokasi tersebut setelah diserang lebih dulu.

Dalam patroli mereka yang berlanjut untuk memeriksa bangunan di area tersebut, tentara Israel menemukan Sinwar di bawah puing-puing bersama tiga orang lainnya.

Salah satu dari mereka diidentifikasi sebagai komandan batalyon Khan Younis, yang juga tewas dalam serangan itu.

Israel menganggap ini sebagai kemenangan dalam upaya mereka melawan Hamas, tetapi situasi di Gaza tetap tegang.

konflik yang lebih luas antara Israel dan Hamas kemungkinan masih akan berlanjut.

x|close