Ntvnews.id, Jakarta - Rumah sakit Indonesia yang berada di Gaza dilaporkan tengah dikepung oleh tank Israel. Direktur rumah sakit, Dr Marwan Al-sultan kepada reporter Al Jazeera menyebut kalau tentara Israel juga memutus jaringan listrik ke tempat layanan kesehatan tersebut.
Al-Sultan seperti diberitakan Al Jazeera, Sabtu (19/10) menyebut kalau lantai dua dan tiga dari rumah sakit di Bait Lahiya itu jadi sasaran serangan altileri tentara Israel hingga membuat pasien dan staf yang di sana berada dalam bahaya. Sementara koresponden Al Jazeerda di Arab juga melaporkan kalau tentara Israel sudah mulai menghancurkan beberapa bagian dari rumah sakit.
Sementara itu, laporan lain dari Al Mayadeen dan Quds News Network juga menyebutkan kalau pasukan Israel tengah mengepung rumah sakit al-Awda yang berada di wilayah Gaza utara.
Para pengungsi kini berlindung di lantai dasar kedua rumah sakit. Dan sejauh ini tidak ada korban jiwa atau cedera yang dilaporkan.
Menrutu Al Jazeera, setidaknya 33 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 80 lainnya terluka akibat serangan ke kamp Jabalia di Gaza utara yang dikepung Israel dalam dua pekan terakhir.
Dr Mohamad Salha, direktur sementara rumah sakit al-Awda mengatakan rumah sakitnya kini mulai kewalahan untuk merawat sekitar 70 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, yang terluka dalam serangan mematikan terbaru di Jabalia.
Sebelumnya, pasukan Israel menghalangi upaya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengevakuasi pasien anak dari rumah-rumah sakit di Gaza Utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia, menurut otoritas kesehatan Palestina pada Jumat (11/10).
"Tentara (Israel) telah menghalangi utusan WHO yang ditugaskan mengevakuasi pasien di unit perawatan intensif dan anak-anak dari rumah-rumah sakit di Gaza Utara ke wilayah utara Jalur Gaza," kata Wakil Menteri Kesehatan Palestina Maher Shamiya, dikutip dari Antara, Sabtu (12/10).
Badan kesehatan PBB itu belum berkomentar tentang insiden tersebut.
Menurut Shamiya, tiga rumah sakit di Gaza Utara—Al-Awda, Rumah Sakit Indonesia, dan Kamal Adwan—saat ini merawat 124 pasien, 13 di antaranya adalah pasien dalam perawatan intensif dan delapan pasien anak.
"Rumah Sakit Kamal Adwan memiliki unit perawatan intensif pediatrik terbesar di Gaza dan gubernuran Gaza Utara, dan saat ini terancam ditutup akibat serangan Israel," tambahnya.
Untuk kelima kalinya sejak memulai operasi militer pada Ahad lalu, tentara Israel telah memblokir truk-truk bahan bakar yang akan masuk ke Gaza dan rumah-rumah sakit di utara.
Shamiya mencatat bahwa rumah sakit di Gaza menghadapi krisis bahan bakar yang diperlukan untuk menghidupkan genset. Kondisi itu bisa menghentikan aktivitas di unit perawatan intensif dan ruang operasi.
Dia juga menjelaskan bahwa kamp pengungsi Jabalia terkepung total oleh Israel, sehingga penghuninya hampir tidak mungkin keluar. (Simak berita selengkapnya di sini).