Ntvnews.id, Iran - Presiden Iran Ebrahim Raisi dilaporkan meninggal dunia di lokasi usai helikopter yang mengangkutnya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu, 19 Mei 2024 siang.
Dikutip AP, Senin, 20 Mei 2024, stasiun televisi pemerintah Iran, IRNA melaporkan tidak ada tanda-tanda selamat dari seluruh 9 penumpang helikopter tersebut, termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian.
Lalu, siapa pegganti presiden Iran?
Penampakan Helikopter Presiden Iran yang Jatuh (Anadolu Agency)
Dilansir dari Reuters, Senin, 20 Mei 2024, di bawah ini adalah garis besar dan singkat tentang apa yang dikatakan oleh konstitusi Iran tentang apa yang terjadi jika seorang presiden tidak mampu atau meninggal dunia saat menjabat:
* Menurut pasal 131 konstitusi Republik Islam, jika seorang presiden meninggal dunia dalam jabatannya, wakil presiden pertama akan menggantikannya, dengan konfirmasi dari pemimpin tertinggi, yang memiliki keputusan akhir dalam segala hal kenegaraan.
Baca Juga:
Presiden Iran Ebrahim Raisi Dinyatakan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter
Terekam Drone Turki, Ini Penampakan Helikopter Presiden Iran yang Jatuh
* Sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan kepala kehakiman harus mengatur pemilihan presiden baru dalam jangka waktu maksimum 50 hari.
Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021 dan, berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden akan diadakan pada tahun 2025.
Profil Mohammad Mokhber Pengganti Raisi
Mohammad Mokhber (Istimewa)
Mokhber merupakan orang pertama yang ditunjuk sebagai wakil presiden oleh Ebrahim Raisi secara langsung pada bulan Agustus 2021.
Pembentukan jabatan wakil presiden pertama ini mirip dengan jabatan perdana menteri sebelumnya yang dihapuskan pada tahun 1989.
Di Iran, beberapa wakil presiden juga diberi tanggung jawab tambahan di dalam kabinet. Namun, peran Mokhber sebagai wakil presiden pertama merupakan yang paling utama di antara mereka.
Baca Juga:
AS Hingga Eropa, Ini Reaksi Dunia atas Kecelakaan Maut yang Menimpa Presiden Iran
Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, Mokhber telah memimpin Setad Iran selama 14 tahun. Setad adalah sebuah organisasi ekonomi yang berkonsentrasi pada kegiatan amal dan berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.
Di bawah kepemimpinan Mokhber, Setad berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 Iran, Coviran Barekat, selama masa puncak pandemi.
Meski demikian, efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan setelah banyak laporan tentang reaksi medis parah yang dialami oleh beberapa individu setelah mengonsumsinya.