Prabowo, Danjen Kopassus Pertama yang Dilantik Jadi Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Okt 2024, 06:46
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Prabowo Subianto Prabowo Subianto (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Joko Widodo akan mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden pada Minggu 20 Oktober 2024. Pada hari yang sama, Prabowo Subianto akan dilantik sebagai kepala negara dan pemimpin pemerintahan yang baru.

Pelantikan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden akan dihadiri oleh 1.100 undangan di Gedung Parlemen, Senayan pagi ini.

Majelis Permusyawaratan Rakyat telah mengonfirmasi kehadiran tamu negara dari 20 negara, serta satu utusan PBB dan 13 perwakilan khusus kepala negara. Pengucapan sumpah akan dilakukan setelah Sidang Paripurna dibuka pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Ucapan Terimakasih Prabowo Subianto kepada Seluruh Presiden Indonesia

Sebelum pelantikan, Prabowo memberikan penghormatan kepada presiden-presiden sebelumnya, termasuk Sukarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jokowi.

Mantan menantu Soeharto ini mengucapkan terima kasih atas pengorbanan dan kepemimpinan mereka yang telah membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Dalam unggahannya di Instagram, Prabowo menyatakan kebanggaannya terhadap kontribusi para presiden dalam membangun negara.

Setelah pelantikan, Prabowo dijadwalkan menuju Istana Kepresidenan Jakarta untuk prosesi pisah sambut di Istana Merdeka, yang merupakan tradisi dalam peralihan kepemimpinan.

Danjen Kopassus

Prabowo Subianto saat itu masih berpangkat Kolonel Infanteri, menutup pendidikan Komando di Pantai Permisan, Cilacap. <b>(Instagram)</b> Prabowo Subianto saat itu masih berpangkat Kolonel Infanteri, menutup pendidikan Komando di Pantai Permisan, Cilacap. (Instagram)

Prabowo Subianto memulai karier militernya setelah lulus dari AKABRI pada tahun 1974 dengan pangkat Letnan Dua. Dari 1976 hingga 1985, ia bertugas di Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha), berpartisipasi dalam operasi Timor Timur dan memimpin penangkapan pemimpin Fretilin, Nicolau Dos Reis Labato. 

Pada 1985, Prabowo menjabat sebagai wakil komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 dan kemudian menjadi komandan batalyon tersebut hingga 1991.

Kembali ke Kopassus pada 1993, Prabowo menjadi komandan Grup 3/Sandhi Yudha, sebelum diangkat sebagai Komandan Jenderal Kopassus pada Desember 1995. 

Di posisi ini, ia memimpin operasi pembebasan sandera dan turut serta dalam ekspedisi pendakian Gunung Everest pada tahun 1997.

Pada Maret 1998, Prabowo diangkat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). 

Dalam perannya, ia meminta izin untuk menggerakkan pasukan cadangan untuk meredam kerusuhan Mei 1998, meskipun permintaannya ditolak. Ia juga terlibat dalam berbagai upaya untuk menstabilkan situasi politik saat itu, termasuk berdialog dengan tokoh reformasi.

x|close