Ntvnews.id, Jakarta - Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Kelautan dan Perikan dan kini ia baru saja dilantik di Istana Merdeka, Senin 21 Oktober 2024.
Sebelumnya, Sakti Wahyu Trenggono dipanggil ke rumah Prabowo di Kertanegara bersama 49 tokoh lainnya yang kini sudah ditetapkan sebagai menteri di Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Beri Selamat Ke Prabowo, Joe Biden Titip Pesan Soal Ini
Selain itu juga, Sakti Wahyu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 dalam pemerintah Presiden Jokowi.
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono (YouTube)
Sakti Wahyu Trenggono memiliki latar belakang pendidikan sarjana (S-1) Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung lulus tahun 1986. Kemudian, dirinya melanjutkan pendidikan S-2 Magister Manajemen, Institut Teknologi Bandung lulus tahun 2006.
Sebelum berkarir di pemerintahan, setelah lulus kuliah Sakti Wahyu Trenggono memulai kariernya sebagai system analyst di Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor) pada 1986-1988, kemudian menjadi Manajer management information system (MIS) di Federal Motor periode 1988-1992, dilansir dari laman Indonesia.go.id.
Ia juga pernah menjabat sebagai General Manager MIS and Business Development Federal Motor Astra Group pada 1992-1995, Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD/Induk Koperasi Unit Desa pada 1995, Direktur Utama PT Solusindo Kreasi Pratama-Indonesian Tower pada 2000-2009, Komisaris Utama PT Teknologi Riset Global Investama pada 2010-2016, dan Komisaris di perusahaan tambang emas Grup Saratoga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) pada 2018.
Sebelum menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono merupakan Wakil Menteri Pertahanan.
Setelah resmi menjadi menteri di Kabinet Merah Putih, Sakti Wahyu menjadi menteri paling kaya dan menggeser Erick Thohir. Seperti dilansir dari situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), kekayaan Sakti Wahyu mencapai Rp2,6 triliun terdiri dari sebagai berikut:
- Tanah dan Bangunan Rp91,02 Miliar
- Alat dan Transportasi Mesin Rp1,8 Miliar
- Harta Bergerak Lainnya Rp 22,9 Miliar
- Surat Berharga Rp2,2 Triliun
- Kas dan Setara Kas Rp156,1 Miliar
- Harta lainnya Rp116,9 Miliar
- Tidak Punya Utang.