Ntvnews.id, Jakarta - Terdapat sekitar 4 menteri kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran periode 2024-2029 yang berasal dari Kopassus. Mereka bahkan sudah dilantik sebagai menteri pada Senin, 21 Oktober 2024 oleh Prabowo Subianto.
Melansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), ada sekitar 53 nama yang menjadi menteri dan kepala lembaga. Sementara itu, ada 56 nama yang menjadi wakil menteri kabinet Prabowo-Gibran tersebut. Nah, berikut ulasan selengkapnya.
Sugiono Calon Menteri Prabowo (NTVNews.id)
Sugiono menempuh pendidikan dasar di SDN Takengon dari tahun 1985 hingga 1991. Setelah itu, ia melanjutkan studi di SMPN 3 Banda Aceh pada rentang waktu 1991 hingga 1994. Pendidikan menengah atasnya diselesaikan di SMA Taruna Nusantara.
Sugiono merupakan mantan anggota Kopassus yang menjadi salah satu orang kepercayaan Prabowo Subianto. Ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet Prabowo-Gibran, yang dikenal sebagai Kabinet Merah Putih.
Lodewijk Freidrich Paulus. (Dok.Antara)
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Lodewijk Freidrich Paulus merupakan mantan pejabat militer senior Indonesia yang berasal dari TNI Angkatan Darat. Ia menjabat sebagai Danjen Kopassus ke-24 sejak 4 Desember 2009 hingga 8 September 2011, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.
Setelah menyelesaikan masa dinasnya, Lodewijk beralih ke ranah politik dan mengambil peran penting dalam Partai Golkar sebagai Ketua Koordinator Bidang Kajian Strategis dan Sumber Daya Manusia pada tahun 2016. Pada tanggal 22 Januari 2018, ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, menggantikan Idrus Marham.
Prabowo Subianto dan Sjafrie Sjamsoeddin muda. (Dok.)
Sjafrie adalah seorang alumni Akademi Militer (Akmil) angkatan 1974. Ia memulai karirnya di dunia militer dengan bergabung di Korps Baret Merah, yang dikenal juga sebagai Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Menariknya, Sjafrie dan Prabowo sudah menjalin persahabatan yang erat sebelum keduanya bekerja di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Keduanya pernah menjalani pendidikan di Lembah Tidar, yang terletak di Magelang, Jawa Tengah. Perbedaannya terletak pada waktu masuk, di mana Sjafrie masuk Akmil pada 1971, sedangkan Prabowo pada 1970. Meskipun demikian, mereka berdua berhasil menyelesaikan pendidikan dan lulus bersama pada tahun 1974.