Ntvnews.id, Jakarta - Hanif Faisol Nurofiq ditunjuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.
Pada Senin 21 Oktober 2024, Hanif Faisol Nurofiq dilantik menjadi Menteri di Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, ia sudah panggil Prabowo ke rumahnya di Kertanegara pada Senin lalu, bersama para bakal calon menteri lainnya.
Baca Juga: Sebelum Tujuk Jadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Prabowo Minta Izin Istri Luhut
Namun ada hal yang unik dari Hanif Faisol Nurofiq, ia menjadi menteri dengan harta terkecil di jajaran Kabinet Merah Putih. Seperti dilansir Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), diketahui Hanif memiliki kekayaan sebesar Rp2.802.197.150
Uang tersebut terdiri dari Tanah dan Bangunan Rp2,6 Miliar, alat transportasi dan mesin Rp125 juta dan Kas dan Setara Kas Rp32 juta. Selain itu juga, ia tidak memiliki utang, Berikut Profil Hanif Faisol Nurofiq, dilansir Antara:
- Profil Hanif Faisol Nurofiq
Hanif Faisol Nurofiq (NTVNews.id)
Hanif Faisol Nurofiq lahir di Bojonegoro pada 21 Maret 1971. Saat ini, ia menjabat sebagai Dirjen PTKL KLHK, sebuah posisi yang dipegangnya sejak 2023.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal, Hanif merupakan Sekretaris Direktorat Jenderal PTKL KLHK. Pengangkatannya dilakukan berdasarkan penilaian dari Tim Penilai Akhir yang saat itu dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Sosok Faisol Riza, Politisi PKB Anak Buah Cak Imin yang Bakal Bantu di Kabinet Prabowo
Selain itu, Hanif pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Kalimantan Selatan (Kalsel), di mana ia menerima kenaikan pangkat luar biasa dari Jokowi.
Hanif menerima penghargaan berupa kenaikan pangkat luar biasa yang disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 2019, sebagai pengakuan atas dedikasinya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Pengumuman ini disampaikan oleh Gubernur Kalsel saat peringatan HUT ke-48 Korpri.
Kemudian, pada 2020, Hanif dipanggil untuk berkontribusi di tingkat nasional sebagai Sekretaris Ditjen PKTL, sebelum akhirnya memimpin direktorat jenderal tersebut.