Presiden China Perintahkan Militernya Siaga Perang, Kenapa?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2024, 13:06
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Presiden China Xi Jinping Presiden China Xi Jinping (Tangkapan Layar: Instagram)

Ntvnews.id, Beijing - Presiden China, Xi Jinping, telah memerintahkan militernya untuk memperkuat kesiapan menghadapi potensi konflik di tengah meningkatnya ketegangan dengan Taiwan.

Dalam kunjungannya ke brigade Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat, Xi menginstruksikan agar militer "meningkatkan kemampuan pencegahan strategis dan kemampuan tempur mereka."

"(Militer harus) secara komprehensif memperkuat pelatihan dan persiapan perang, (dan) memastikan pasukan memiliki kemampuan tempur yang solid," ucap Xi, seperti dikutip dari CCTV, Senin 21 Oktober 2024.

Baca Juga: 12 Pimpinan Negara Tersohor yang Sudah di Jakarta untuk Pelantikan Prabowo: Ada Wapres China hingga Sultan Brunei

Perintah Xi datang beberapa hari setelah China mengadakan latihan militer besar-besaran di sekitar Taiwan. Ketegangan antara kedua wilayah telah memanas dalam beberapa tahun terakhir karena aktivitas militer Beijing yang intens di sekitar pulau tersebut.

"Militer harus secara kuat menjaga keamanan strategis dan kepentingan inti negara," tambah Xi pada kesempatan yang sama.

Baru-baru ini, China melakukan latihan militer skala besar dengan menggunakan jet tempur, pesawat tanpa awak, kapal perang, dan kapal penjaga pantai untuk mengepung Taiwan. Taiwan mengecam latihan tersebut sebagai tindakan provokatif dan ancaman terhadap keamanan kawasan.

Baca Juga: Wakil Presiden China Bakal Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Pejabat China telah menegaskan bahwa mereka tidak menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk merebut kembali Taiwan. Mengutip Korea Times, China mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, sementara Taiwan telah lama berupaya mencapai kemerdekaan.

Perselisihan ini berakar dari perang saudara di mana pasukan nasionalis Chiang Kai-shek dikalahkan oleh komunis Mao Zedong, yang kemudian melarikan diri ke pulau Taiwan pada 1949. Sejak saat itu, China dan Taiwan telah diperintah secara terpisah.

x|close