Ntvnews.id, Gorontalo - Seperti diketahui, media sosial sempat dihebohkan dengan beredarnya sebuah video yang memperlihatkan seorang guru dan murid di Gorontalo. Video tersebut memperlihatkan tindakan asusila yang dilakukan oleh oknum guru dan murid di salah satu sekolah di Gorontalo.
Link video guru dan murid tersebut bahkan sempat beredar di media sosial, terutama X. Netizen mengaku penasaran dengan kabar dari kemunculan video berdurasi sekitar 7 menit tersebut. Dalam video tersebut, tampak rekaman video berasal dari kamera tersembunyi.
Menurut informasi yang beredar, rekaman video hubungan seksual guru dan murid di Gorontalo itu direkam oleh temannya sendiri. Tujuan perekaman tersebut adalah untuk membuktikan bahwa sudah ada hubungan antara guru dan siswi tersebut kepada istri sang guru.
View this post on Instagram
Setelah video tersebut beredar dan menjadi perbincangan, kini muncul sebuah video yang menarasikan bahwa siswi dan guru itu sudah menikah. Dalam video yang diunggah akun Instagram @wulanlan245, tampak video guru dan siswi di sebuah ruangan.
Setelah itu, muncul dua sejoli yang tengah mengenakan pakaian pengantin. Sang perempuan terlihat menggunakan busana pengantin berwarna merah, sedangkan pengantin laki-laki terlihat mengenakan jas berwarna hitam dengan kemeja merah marun.
Sontak saja, kabar tersebut membuat heboh netizen di unggahan tersebut. Sebagian besar dari mereka tidak percaya dengan kabar pernikahan tersebut karena wajah dari kedua pasangan pengantin tersebut terlihat seperti diedit.
Guru dan Siswi Gorontalo (Instagram)
“Editane kurang rapi moaaass,” kata seorang netizen. “Emng iya skrg dah nikah mereka? Apa ini editan?” timpal netizen lain. “Anjir di edit. lo orangnya dipenjara,” ungkap yang lain.
Dugaan netizen tersebut tampaknya benar karena memang sang guru sudah ditetapkan tersangka oleh polisi. Pelaku bahkan sudah menjalani masa tahanan setelah polisi memeriksa sekitar 8 saksi untuk menguatkan kasus tersebut.
"Kami sudah menetapkan tersangka kepada inisial DH (57), oknum guru di salah satu sekolah di Kabupaten Gorontalo," kata Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, dalam konferensi pers di Polres Gorontalo pada Rabu, 25 September 2024 silam.