Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa sekutu utama Moskow berkumpul di sekitar Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari pertama pertemuan puncak KTT Bricks 2024 yang diharapkan Kremlin akan menunjukkan upaya Barat untuk mengisolasinya terkait serangan Ukraina telah gagal.
Presiden Rusia Vladimir Putin menjamu sekitar 20 pemimpin dunia termasuk Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri India, Narendra Modi dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk pertemuan 3 hari kelompok Bricks di kota Kazan.
Pemimpin Kremlin ingin menggunakan forum tersebut untuk menantang Barat dan memajukan idenya tentang dunia multipolar sebagai benteng melawan hegemoni Amerika Serikat.
Pertemuan tersebut merupakan acara diplomatik terbesar di Rusia sejak mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2020. Dan terjadi setelah Putin membatalkan rencana untuk menghadiri pertemuan puncak tahun lalu di Afrika Selatan setelah pengadilan kriminal internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya.
Diantara topik dalam agenda resmi adalah gagasan Putin untuk sistem pembayaran yang dipimpin Bricks untuk menyaingi Swift jaringan keuangan internasional yang diputus dari bank-bank Rusia pada Tahun 2022 serta meningkatnya konflik di Timur
Tengah
"Peningkatan pembayaran dalam mata uang nasional memungkinkan pengurangan biaya layanan utang. Dan meningkatkan kemandirian finansial negara negara anggota BRICS," kata Putin dalam KTT BRICS 2024 seperti diberitakan NusantaraTV dalam program NTV Morning, Rabu (23/10/2024).
"Ini juga membantu meminimalkan risiko geopolitik dan sejauh mungkin di dunia saat ini. Membebaskan pembangunan ekonomi dari politik," imbuhnya.
SWIFT (singkatan dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) merupakan sebuah lembaga asal Belgia yang beroperasi di seluruh dunia dengan menyediakan layanan jaringan pesan keuangan.
Jaringan SWIFT telah meliputi hampir keseluruhan bank di dunia dan sampai dengan bulan Desember 2007 pranala SWIFT sudah mencapai 8.332 ribu lembaga keuangan bank dan non-bank dari 208 negara.
Dimulai dari para anggota Brasil, Rusia India dan China saat didirikan pada tahun 2009. BRICS telah berkembang hingga mencakup negara-negara berkembang lainnya seperti Afrika Selatan, Mesir dan Iran.
Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan pergerakan rudal berkemampuan nuklir yang bergerak.
Peluncur rudal balistik bergerak YARS yang berkemampuan nuklir merupakan bagian dari kekuatan nuklir strategis Rusia dan memiliki jangkauan hingga 11.000 Km. Cukup jauh untuk menyerang kota-kota Amerika Serikat dan mampu mengirimkan beberapa hulu ledak nuklir.
Pasukan Rusia berlatih memindahkan rudal di lapangan sejauh 100 Km di bawah kamuflase yang melindungi mereka dari serangan udara dan kelompok sabotase musuh.
Putin mengatakan bahwa Moskow telah memperluas daftar skenario yang dapat mendorongnya menggunakan senjata nuklir yang secara efektif menurunkan ambang batas penggunaannya.
Rusia juga meluncurkan dua pesawat pembom strategis TU 95 Bear yang berpatroli dan melakukan penerbangan terjadwal di atas perairan netral laut Jepang.
Pesawat pembom strategis TU 95 Bear terbang selama sekitar 10 jam dikawal oleh jet tempur Sukoi SU30.