Ntvnews.id, Jakarta - Militer Israel kembali melakukan serangan udara ke Lebanon Selatan dan Timur pada Selasa malam tadi, 22 Oktober 2024. Akibat serangan tersebut dikabarkan telah menewaskan 19 orang dan 35 mengalami luka-luka.
Dilansir Antara, Rabu 23 Oktober 2024, Serangan tersebut menargetkan distrik Nabatiyeh dan Bint Jbeil di wilayah Nabatiyeh serta kota Sidon di wilayah Selatan dan distrik Baalbek dan Hermen di wilayah Baalbek-Hermel.
Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Varian Baru Ditemukan di Jerman
Di Nabatiyeh, pesawat tempur Israel menyerang lingkungan Kassar Zaatar, menewaskan lima orang dan melukai 21 lainnya, menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon.
Serangan Israel ke Lebanon Hancurkan Situs Makam Putra Nabi Yakub (ANTARA)
Di Bint Jbeil, pesawat Israel menargetkan desa Haris, menewaskan dua orang, menurut laporan Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon. Di Sidon, serangan udara di kota Tefahta mengakibatkan enam orang tewas.
Di Baalbek, pesawat tempur Israel menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya dalam serangan terhadap sebuah rumah di kota Nabi Sheet, menurut Kantor Berita Nasional, yang tidak menyebutkan tingkat keparahan cedera.
Di Baalbek-Hermel, serangan udara Israel menewaskan lima orang dan melukai 10 lainnya di daerah al-Maali, kata Kementerian Kesehatan Lebanon, yang juga tidak memberikan rincian tentang tingkat keparahan cedera tersebut.
Dalam insiden terpisah, militer Israel melakukan serangkaian serangan udara di tiga daerah di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon. Serangan itu menghantam lingkungan Laylaki, Borj El Brajneh dan Haret Hreik. Tidak ada laporan langsung tentang korban atau kerusakan yang diberikan.
Setidaknya 2.546 orang telah tewas dan lebih dari 11.860 orang terluka dalam serangan-serangan Israel sejak Oktober, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel memperluas konflik itu pada 1 Oktober 2024 dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.