Israel Serang Rumah Sakit di Beirut, Kepala HAM PBB Ikut Prihatin

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Okt 2024, 14:20
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk menyampaikan rasa prihatin atas apa yang dilakukan Israel melakukan serangan ke Rumah Sakit Universitas Rafik Hariri di Ibu Kota Lebanon, Beirut.

Volker Turk mengatakan bahwa ia merasa terkejut dengan serangan udara Israel yang setidaknya telah menewaskan 18 orang, termasuk empat anak-anak. Ia mencatat bahwa rumah sakit, salah satu fasilitas medis utama di Beirut yang telah menerima banyak pasien selama konflik, juga tampaknya telah rusak akibat serangan tersebut.

Baca Juga: Waspada! Kasus Cacar Monyet Varian Baru Ditemukan di Jerman

"Dalam pelaksanaan operasi militer, semua langkah pencegahan yang layak harus diambil untuk menghindari, dan dalam hal apapun meminimalkan, hilangnya nyawa warga sipil, cedera pada warga sipil, dan kerusakan pada objek sipil," tegas Volker Turk, dilansir Antara, Rabu 23 Oktober 2024.

Israel Lancarkan Serangan Udara ke Lebanon, 19 Orang Tewas <b>(ANTARA)</b> Israel Lancarkan Serangan Udara ke Lebanon, 19 Orang Tewas (ANTARA)

Ia mengatakan bahwa rumah sakit, ambulans, dan tenaga medis dilindungi secara khusus berdasarkan hukum kemanusiaan internasional karena fungsinya yang menyelamatkan nyawa orang yang terluka dan sakit.

"Ketika melakukan operasi militer di sekitar rumah sakit, pihak-pihak yang terlibat dalam konflik harus menilai dampak yang diharapkan terhadap layanan kesehatan sehubungan dengan prinsip proporsionalitas dan pencegahan", katanya.

Baca Juga: AS Sebut Kematian Yahya Sinwar Bisa Jadi Kesempatan Israel Akhiri Perang di Gaza

"Setiap insiden yang memengaruhi rumah sakit harus diselidiki secara cepat dan menyeluruh," tambah Volker Turk.

Kepala HAM PBB itu juga mengingatkan seruan PBB untuk segera menghentikan permusuhan dan mengingatkan semua pihak bahwa perlindungan warga sipil harus menjadi prioritas utama yang absolut.

Israel telah melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak 23 September terhadap apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah dalam eskalasi lebih dari setahun pertempuran lintas batas antara pasukan Israel dan kelompok Lebanon, sejak dimulainya serangan brutal Israel di Gaza.

Hampir 2.500 orang telah tewas dan lebih dari 11.500 lainnya terluka dalam serangan Israel sejak tahun lalu, menurut otoritas kesehatan Lebanon. Israel memperluas konflik pada 1 Oktober dengan melancarkan serangan darat ke selatan Lebanon.

x|close