Ntvnews.id, Jakarta - Kolonel Infanteri Wahyo Yuniartoto, dari TNI Angkatan Darat, telah ditunjuk sebagai ajudan Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, ia memegang posisi sebagai Komandan Grup 2 Kopassus, salah satu unit elite dalam TNI AD.
Baca Juga: Profil Marwan Dasopang, Ketua Komisi VIII DPR RI
Wahyo Yuniartoto lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, dan telah menempuh perjalanan panjang dalam karier militernya.
Presiden Prabowo Subianto dan Kolonel Wahyo Yuniartoto. (Instagram)
Latar Belakang Pendidikan
Perjalanan pendidikan Wahyo dimulai di Purbalingga. Ia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Bokol, Kemangkon pada tahun 1991, dilanjutkan dengan SMP Negeri 1 Kemangkon pada tahun 1994, dan menamatkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Bukateja pada tahun 1997.
Setelah lulus SMA, Wahyo diterima di Akademi Militer (Akmil) dan berhasil menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2001. Dari sini, karier militernya dimulai dan ia terus menanjak dalam struktur kepemimpinan TNI AD.
Karier Militer
Setelah lulus dari Akmil, Wahyo mengawali karier militernya sebagai Perwira Pertama Pussenif sebelum bergabung dengan Grup 1 Kopassus.
Dalam unit ini, ia menjabat sebagai Komandan Peleton 2/Kalajengking 3 di Batalyon 11, Grup 1 Kopassus, dan kemudian memimpin Peleton 1/Kalajengking 3 di unit yang sama.
Wahyo melanjutkan kariernya di Grup 2 Kopassus, awalnya sebagai Kepala Seksi Intelijen.
Kariernya terus berkembang hingga ia menjabat sebagai Wakil Komandan Batalyon 21 di Grup 2 Kopassus. Pada tahun 2014, ia diangkat sebagai Dandenma Grup 2 Kopassus.
Promosinya terus berlanjut, dan dengan pangkat Mayor, Wahyo dipercaya memimpin Batalyon 14 Grup 1 Kopassus pada tahun 2017.
Pada periode 2018 hingga 2020, ia menjabat sebagai Komandan Kodim 0703/Cilacap, sebelum kemudian diangkat menjadi Ketua Tim Pelatih di Rindam XVIII/Kasuari pada tahun 2020 setelah naik pangkat menjadi Letnan Kolonel.
Pada tahun 2021, Wahyo kembali ke Grup 2 Kopassus sebagai Wakil Komandan Grup. Kemudian, pada tahun 2023, ia dipercaya menjabat sebagai Asisten Operasi Kopassus, dan akhirnya pada 2024, ia diangkat sebagai Komandan Grup 2 Kopassus.