Menlu AS ke Arab Saudi, Bahas Hal Tak Terduga yang Berkaitan dengan Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2024, 06:55
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken (ANTARA)

Ntvnews.id, Riyadh - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, melakukan kunjungan ke Riyadh, Arab Saudi, 23 Oktober 2024 waktu setempat.

Dilansir dari AP, Kamis, 24 Oktober 2024, kunjungan ini dianggap sebagai upaya Washington untuk memperbarui negosiasi mengenai normalisasi hubungan diplomatik antara Saudi dan Israel.

Blinken membahas langkah terbaru untuk menjadi mediator dalam hubungan antara Riyadh dan Tel Aviv saat berbicara kepada wartawan sebelum meninggalkan Tel Aviv, Israel. Sebelumnya, Saudi telah menunda pembicaraan tentang kesepakatan normalisasi dengan Israel sampai negara Palestina terbentuk.

Baca Juga: Kolaborasi dengan WHO, Arab Saudi Terbitkan Kartu Kesehatan Haji

"Meski banyak yang telah terjadi, masih ada peluang luar biasa di kawasan ini untuk bergerak ke arah yang sangat berbeda," kata Blinken kepada wartawan di Tel Aviv sebelum terbang ke Riyadh.

"Arab Saudi akan menjadi pusat dalam hal ini, termasuk potensi normalisasi hubungan dengan Israel," tambahnya.

Kunjungan Blinken ke Timur Tengah pekan ini adalah yang ke-11 sejak perang Gaza dimulai pada Oktober tahun lalu, dan ini menjadi kunjungan pertamanya ke Tel Aviv setelah eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah bulan lalu.

Perang di Jalur Gaza telah menghentikan langkah-langkah awal menuju perjanjian yang dijuluki "kesepakatan besar," di mana Saudi akan mengakui Israel sebagai imbalan atas perjanjian pertahanan dan bantuan program sipil nuklir dari AS.

Baca Juga: Momen Pak Muh Ngomel Pakai Bahasa Arab ke Wasit di Laga Bahrain vs Timnas Indonesia

Pada awal September lalu, Blinken menyatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza merupakan "prasyarat penting" untuk mewujudkan normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv. Namun, upaya AS untuk mengakhiri perang Gaza dan mengurangi dampak regional selalu gagal.

Selain gencatan senjata, pembentukan negara Palestina juga menjadi hal yang terus ditekankan oleh Saudi dalam pembicaraan normalisasi dengan AS.

Dalam beberapa waktu terakhir, otoritas Saudi menegaskan bahwa setiap perjanjian potensial harus mencakup jalur yang tidak dapat diubah dan tidak dapat dibatalkan menuju pembentukan negara Palestina.

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), menegaskan pada bulan September bahwa Riyadh tidak akan menjalin hubungan dengan Israel hingga negara Palestina terbentuk.

x|close