Ntvnews.id, Tangerang - Debat Pilkada calon Bupati dan Wakil Bupati Tangerang, digelar perdana beberapa hari lalu yang ternyata ada sebuah pernyataan jadi viral di media sosial.
Hal ini berawal dari calon Wakil Bupati Tangerang nomor urut 01, Irvansyah Asmat menjawab pertanyaan dari calon Bupati nomor urut 02, Maesyal Rasyid, ia mengklaim akan meningkatkan 'inflasi'.
Peristiwa menarik ini bermula ketika Maesyal Rasyid menjelaskan tentang Undang-Undang Pemerintahan Daerah Nomor 23 Tahun 2014, yang menekankan prinsip desentralisasi.
Prinsip ini memberi pemerintah daerah kebebasan dan kesempatan untuk mengembangkan kemandiriannya.
Kemudian, Maesyal mengajukan pertanyaan kepada pasangan Mad Romli-Irvansyah mengenai strategi mereka untuk mempertahankan dan meningkatkan Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) Kabupaten Tangerang, yang saat ini masih berada di angka 0,5. Irvansyah menjawab bahwa peningkatan IKF dapat dicapai dengan meningkatkan inflasi.
"Baik, untuk meningkatkan inflasi kita akan menggerakan ekonomi mikro di tingkat RT, di mana kita akan memberikan program modal usaha tanpa agunan kepada masyarakat tingkat bawah," katanya dikutip dari tayangan video yang dibagikan akun Instagram @presiden_netizen_official Kamis, 24 Oktober 2024.
Lihat postingan ini di Instagram
"Saya yakin ketika ekonomi bergerak di level paling bawah, maka ekonomi makronya juga akan meningkat," sambung dia.
"Kami yakin dengan digerakannya ekonomi mikro dan makro, inflasi akan terus meningkat, demikian terima kasih," pungkasnya.
Sepertinya, Irvansyah dalam debatnya tersebut tidak mengetahui tentang makna dari kata inflasi. Berdasarkan KBBI, inflasi adalah kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan naiknya harga barang-barang.
Dengan kata lain inflasi merupakan menurunnya nilai mata uang karena beberapa faktor. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa inflasi adalah keadaan perekonomian negara di mana ada kecenderungan kenaikan harga-harga dan jasa dalam waktu panjang. Penyebabnya karena tidak seimbangnya arus uang dan barang.