Ntvnews.id, Jakarta - Lembah Tidar, yang berada di kaki Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah, akan menjadi tempat pembekalan bagi anggota Kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka (Kabinet Prabowo-Gibran) pada 25-27 Oktober 2024. Namun, seperti apa sebenarnya Lembah Tidar?
Lembah Tidar merupakan tempat latihan bagi taruna Akademi Militer (Akmil), di mana calon perwira TNI Angkatan Darat dilatih untuk menjadi prajurit yang tangguh dan berdedikasi tinggi. Lokasinya terletak di lembah dalam kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, Magelang. Nama
"Tidar" sendiri berasal dari dua kata, yaitu "Mukti" yang berarti kebahagiaan atau kesuksesan, dan "Kadadar" yang menggambarkan pendidikan serta ujian.
Baca Juga: Lembah Tidar Jadi Tempat 'Ospek' Semua Menteri Prabowo, Ternyata Punya Filosofi Mendalam
Gunung Tidar dikenal sebagai tempat yang dianggap sakral di Jawa, dan memiliki beberapa julukan.
Kenapa Gunung Tidar disebut "Pakunya Tanah Jawa"? Hal ini berkaitan dengan kepercayaan masyarakat lokal. Menurut mitos, Gunung Tidar hanya dihuni oleh makhluk jin dan setan.
Pada suatu waktu, berita tentang kekosongan Pulau Jawa sampai kepada Sultan Turki, yang kemudian mengutus Syeikh Subakhir untuk bernegosiasi dengan Kyai Semar.
Kyai Semar, yang dikenal sebagai penguasa spiritual Pulau Jawa, adalah jelmaan dari dewa golongan putih dan telah bertapa di Gunung Tidar selama 1001 tahun. Syeikh Subakhir datang untuk memindahkan makhluk jin jahat, membawa penduduk agar Pulau Jawa tidak kosong, dan menyebarkan agama Islam.
Menurut legenda, Pulau Jawa pada awalnya berupa daratan yang terapung di lautan luas dan selalu bergerak.
Seorang dewa dari kayangan memaku tanah Jawa agar tidak bergerak lagi, dan kepala paku tersebut sekarang menjadi Gunung Tidar. Oleh masyarakat Jawa, gunung ini disebut sebagai "Pakuning Tanah Jawa" atau paku dari Tanah Jawa.
Syeikh Subakhir juga ditugaskan untuk menangani hal-hal gaib dan spiritual yang menghalangi penyebaran Islam di Jawa. Jin dan makhluk gaib lainnya dikatakan mampu mengubah bentuknya menjadi ombak besar atau angin puting beliung yang menghancurkan kapal dan daratan.
Baca Juga: INFOGRAFIS: Mengenal Lembah Tidar Lokasi Pembekalan Kabinet Merah Putih
Pada masa itu, masyarakat Jawa masih sangat memegang teguh kepercayaan lama yang penuh dengan mistisisme. Oleh karena itu, Syeikh Subakhir membawa batu hitam dari Arab yang telah dirajah, dikenal dengan nama Rajah Aji Kalacakra. Batu ini diletakkan di puncak Gunung Tidar sebagai pusat spiritual dan "pakunya" Tanah Jawa.
Di puncak Gunung Tidar, terdapat sebuah tugu yang memiliki lambang "Sa" dalam bahasa Jawa di tiga sisinya. Menurut penjaga, lambang tersebut berarti "Sapa Salah Seleh" yang mengisyaratkan bahwa siapa yang salah akan menerima akibatnya. Tugu ini dipercaya sebagai simbol paku yang menenangkan Tanah Jawa.
Kekuatan dari batu hitam tersebut menyebabkan gejolak besar di alam gaib. Cuaca yang cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap selama tiga hari, disertai petir, kilat, dan angin kencang yang mengakibatkan hujan api. Hawa panas yang dipancarkan dari batu tersebut membuat para jin dan makhluk gaib lainnya melarikan diri karena tidak tahan dengan panasnya.
Inilah yang membuat Gunung Tidar dikenal sebagai "Pakunya Tanah Jawa".