Ntvnews.id, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi telah diberi informasi sebelumnya oleh Israel terkait serangannya ke Iran, namun menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam aksi tersebut.
Militer Israel menyatakan bahwa serangan itu menargetkan "sasaran militer di Iran" sebagai tanggapan atas apa yang mereka klaim sebagai "serangan terus-menerus selama beberapa bulan dari rezim Iran."
Dilansir dari reuters, Minggu, 27 Oktober 2024, seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebut namanya mengungkapkan bahwa Washington sudah diberitahu tentang serangan itu, tetapi tidak terlibat dalam operasi tersebut. Namun, rincian mengenai sejauh mana AS diberi tahu tidak diungkapkan lebih lanjut.
Baca Juga: Israel Serang Iran, Ledakan Hebat Terdengar di Teheran
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett, mengatakan bahwa AS memahami Israel melancarkan "serangan terarah terhadap target militer di Iran" sebagai tindakan pembelaan diri terhadap serangan rudal Iran pada awal Oktober lalu.
Militer Israel menegaskan bahwa serangan dari Iran dan sekutunya di kawasan telah terjadi tanpa henti sejak 7 Oktober di tujuh titik, termasuk serangan langsung dari Iran. Israel mengklaim memiliki hak dan kewajiban untuk merespons serangan-serangan tersebut.
Skala serangan Israel ke Iran masih belum sepenuhnya jelas. Namun, otoritas penerbangan sipil Iran mengumumkan pembatalan seluruh penerbangan tanpa batas waktu setelah serangan tersebut.
Baca Juga: Menlu AS ke Arab Saudi, Bahas Hal Tak Terduga yang Berkaitan dengan Israel
Media Iran melaporkan bahwa ledakan terdengar di Teheran, yang menurut televisi pemerintah, disebabkan oleh aktivasi sistem pertahanan udara untuk menghadapi serangan Israel.
Selain menyerang Iran, Israel juga menyerang sasaran militer di Suriah. Kantor berita SANA di Suriah melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Suriah berhasil mencegat beberapa rudal yang ditembakkan dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah Lebanon.