Ntvnews.id, Jakarta -Bandara Dunedin di Selandia Baru kini menerapkan aturan batas waktu tiga menit bagi keluarga yang ingin berpelukan untuk mengucapkan selamat tinggal.
Beberapa imbauan dipasang di area bandara, termasuk tulisan seperti "sulit mengucapkan selamat tinggal, tapi lakukan dengan cepat. Maksimal 3 menit" dan "waktu berpelukan dibatasi hingga tiga menit."
Dilansir dari NBC News, Minggu, 27 Oktober 2024, pengunjung yang menginginkan waktu perpisahan lebih lama disarankan untuk menggunakan area parkir, yang menyediakan waktu hingga 15 menit. CEO Bandara Dunedin, Dan De Bono, menjelaskan bahwa aturan ini bertujuan menjaga kelancaran arus penumpang di bandara.
Baca Juga:Hakim Nangis Haru dan Berpelukan Usai Dengar Telepon dari Prabowo di DPR
"Kami berusaha untuk membuatnya menyenangkan. Ini adalah bandara dan area penurunan penumpang merupakan tempat umum untuk berpisah," jelasnya kepada Radio New Zealand.
Bono menyadari bahwa tanda-tanda tersebut memicu berbagai reaksi, tetapi ia menegaskan bahwa tujuannya adalah agar zona penurunan tetap berfungsi dengan baik. "Ini soal memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berpelukan," tambahnya.
Dalam wawancaranya, Bono juga merujuk pada penelitian yang menyebutkan bahwa pelukan selama 20 detik cukup untuk melepaskan oksitosin, hormon yang dikenal sebagai 'hormon cinta'.
Banyak yang memahami bahwa berpelukan memberikan rasa nyaman dan kebahagiaan, serta memiliki manfaat ilmiah yang lebih luas dari segi interaksi fisik.
Michael Banissy, Kepala Ilmu Psikologi di Universitas Bristol, Inggris, mengatakan bahwa pelukan bisa meningkatkan suasana hati, kesejahteraan, kesehatan fisik, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Baca Juga: Bandara Tutup Setelah Terima Ancaman Mengerikan Ini
Ia menambahkan, waktu tiga menit yang ditetapkan Bandara Dunedin seharusnya sudah cukup untuk memfasilitasi pelepasan hormon yang berkontribusi pada manfaat kesehatan dan kesejahteraan.
"Kualitas dan konteks pelukan itu penting. Bagi sebagian orang, batasan waktu dapat mengganggu sifat alami pelukan dan membuat mereka tidak merasakan sepenuhnya manfaat emosional dan fisiologis dari perpisahan," jelas Banissy.