Ntvnews.id, Jakarta - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 02, Dharma Pongrekun melayangkan pertanyaan pada Rano Karno nomor urut 03 mengenai jabatan dulu sebagai Gunernur Banten.
"Ketika bapak menjabat sebagai Gubernur di Banten, saya membaca di koran bahwa Baduy menolak untuk tempatnya dijadikan destinasi pariwisata," tanya Dharma.
"Kalau saya melihat bapak selama ini adalah orang yang menjaga ketahanan budaya, maka ada sesuatu yang bapak lakukan, jadi kami bertanya kepada bapak kenapa itu harus terjadi," sambungnya.
Dharma-Kun (YouTube KPU Jakarta)
Mendapat pertanyaan demikian, Rano Karno lantas memberikan jawaban dengan cukup detail mengenai hal tersebut.
"Terima kasih mas Dharma kalau anda bicara soal Baduy pasti anda tahu tentang Seba. Seba itu kunjungan masyarakat Baduy ke pemerintah daerah," jawa Rano.
"Kalau saya menolak. Gak mungkin mereka berkunjung, tapi memang saya membatasi, karena apa? Permintaan masyarakat Baduy itu sendiri," sambung dia.
Kata Rano, masyarakat Baduy minta supaya tidak ada jaringan agar tak adanya ponsel di tempat mereka. Meski begitu, masyarakat Baduy luar memilikinya.
Rano Karno atau Bang Doel (Istimewa)
“Mereka minta apa? Tidak boleh ada BTS, supaya HP tidak masuk ke kampung mereka, tapi anak Baduy luar punya HP, mereka tidak ingin punya sekolah tapi mereka berpendidikan," terang Rano.
"Mereka punya sekokah sendiri. Artinya yang saya jaga waktu itu, masyarakat Badui dia harus berkembang tapi dia harus dijaga, karena tiba-tiba populasi pengunjung jadi membeludak," jelasnya.
"Saya sebagai Gubernur waktu itu, memberikan fasilitas apa yang bisa kita bantu, satu misal tadi acara Seba kita kembangkan jadi pariwisata. Saya tidak menolak, tapi saya membatasi. Kenapa? Permintaan masyarakat Baduy itu sendiri," pungkas Rano Karno.