Ntvnews.id, Kendal - Unit Resmob dari Satreskrim Polres Kendal berhasil mengamankan pelaku pembunuhan terhadap seorang santriwati, SN (19), yang mayatnya ditemukan di sebuah kebun di desa Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan, Kendal pada Kamis (17/10) minggu lalu. Penangkapan pelaku dilakukan di Kendal pada Kamis (24/10) malam.
Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, mengonfirmasi penangkapan tersangka pembunuhan santriwati tersebut. Edi menyebutkan bahwa tersangka berhasil diamankan di Kendal pada Kamis (24/10) malam.
"Kami sudah mendapatkan laporan jika pelakunya tertangkap di Kendal tadi malam. Untuk lengkapnya nunggu saja dari Pak Kasat Reskrim," kata, Edi seperti dilansir dari akun Instagram @pojokkendal pada Senin, 28 Oktober 2024.
View this post on Instagram
Edi menambahkan bahwa pelaku adalah warga Magelang yang bekerja di salah satu perusahaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kendal. Ketika ditanya lebih lanjut mengenai identitas dan motif pelaku, Edi menyatakan belum dapat mengungkapkan informasi tersebut.
"Pelaku ini warga Magelang yang bekerja di salah satu perusahaan di KEK Kendal. Kalau untuk identitas pelaku dan motifnya, kami belum bisa memberikan komentar," jelasnya.
Edi menyampaikan bahwa saat ini pelaku sedang dalam proses pemeriksaan di Mapolres Kendal. Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari Polres Kendal dan pihak berwenang masih mengatur waktu untuk merilis informasi lebih lanjut.
Pelaku Pembunuhan Santri di Kendal (Instagram @pojokkendal)
"Pelaku sudah di Polres Kendal dan masih menjalani pemeriksaan. Nunggu saja nanti rilis di polres," tutupnya.
Sementara itu, dari informasi yang beredar, pada awalnya Naufal sempat mengajak SN ke Boja, tapi korban meminta untuk dipulangkan ke pesantren. Tapi, Naufal malah membawa korban ke hutan cagar alam Darupono, Kecamatan Kaliwungu Selatan untuk berhubungan intim.
Namun, korban sempat menolak sampai menampar Naufal. Meski telah ditolak, Naufal terus memaksa sampai akhirnya mencekik dan menggorok SN di tempat tersebut. Naufal kemudian memperkosa SN yang sudah tewas sembari merekam kejadiannya.