Profil Thomas Lembong yang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Impor Gula

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Okt 2024, 20:59
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Tom Lembong. Tom Lembong. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Thomas Trikasih Lembong (TTL) atau Tom Lembong ditetapkan sebagai tersangka korupsi impor gula. Tom Lembong ditetapkan tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung), dalam kapasitasnya sebagai Menteri Perdagangan di tahun 2015-2016.

Berikut profil lengkap Thomas Lembong.

Baca Juga: Breaking News: Kejagung Tetapkan Thomas Lembong Tersangka Kasus Impor Gula

Profil Thomas Lembong

Lahir 4 Maret 1971, Thomas Trikasih Lembong, A.B. atau lebih dikenal dengan nama Tom Lembong, adalah seorang politikus, bankir, dan ekonom Indonesia.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sejak 27 Juli 2016 hingga 23 Oktober 2019. Sebelumnya, ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Indonesia dari 12 Agustus 2015 hingga 27 Juli 2016.

Tom menempuh kuliah dalam bidang arsitektur dan perancangan kota di Universitas Harvard, Amerika Serikat, dan lulus pada tahun 1994. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Tom memulai kariernya pada tahun 1995 dengan bekerja di Divisi Ekuitas Morgan Stanley di Singapura.

Tom kemudian bekerja sebagai bankir investasi di Deutsche Securities Indonesia dari tahun 1999 hingga 2000.

Baca Juga: Kejaksaan: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Gegara Kasih Izin Impor Gula Kristal Mentah 105 Ribu Ton

Tom juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dari 2000 hingga 2002. Setelah itu, dia kemudian memilih untuk bekerja di Farindonk Indonesia yang bertugas untuk merekapitulasi dan merestrukturisasi sektor perbankan Indonesia setelah sempat mengalami Krisis Keuangan Asia pada 1998

Setelah itu, dia kemudian memilih untuk bekerja di Farindo Investments dari 2002 hingga 2005.

Pada 2006, Tom menjadi salah satu pendiri dan direktur utama sebuah perusahaan ekuitas swasta di Singapura bernama Quvat Management. Selain itu, dia juga menjadi presiden komisaris PT Graha Layar Prima Tbk (BlitzMegaplex) dari tahun 2012 hingga 2014.

Dia kembali ke pemerintahan pada tahun 2013 sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Gubernur DKI Jakarta saat itu, Joko Widodo atau Jokowi. Peran ini ia teruskan sepanjang masa jabatan pertama Jokowi sebagai Presiden Indonesia.

Baca Juga: Tersangka Korupsi Impor Gula, Tom Lembong Langsung Dijebloskan ke Tahanan

Tom adalah orang di balik layar yang menulis beberapa pidato Presiden Jokowi. Salah satunya adalah pidato "Game of Thrones" pada pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018, dan pidato "Thanos" di Forum Ekonomi Dunia.

Setelah meninggalkan pemerintahan, Tom mendirikan Consilience Policy Institute yang secara resmi beroperasi di Singapura. Lembaga ini merupakan sebuah wadah pemikir yang mengadvokasi kebijakan ekonomi internasionalis dan reformis di Indonesia.

Pada Agustus 2021, Gubernur DKI Jakarta saat itu, Anies Baswedan, menunjuk Tom sebagai Ketua Dewan PT Jaya Ancol. Itu adalah satu-satunya Badan Usaha Milik Pemerintah Provinsi di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by NTV News (@ntvnews.id)

x|close