Ntvnews.id, Beirut - Kelompok Hizbullah mengumumkan bahwa Naim Qassem, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil pemimpin kelompok tersebut, kini diangkat sebagai pemimpin baru menggantikan mendiang Hassan Nasrallah.
"Dewan Syura (pemerintahan) Hizbullah menyetujui pemilihan... Sheikh Naim Qassem sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah," demikian disampaikan Hizbullah dalam pernyataannya, dikutip dari AFP, Rabu, 30 Oktober 2024.
Hizbullah menggunakan istilah Sekretaris Jenderal untuk merujuk pada pemimpinnya. Qassem, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal atau wakil dari Nasrallah, kini dipilih untuk memimpin kelompok bersenjata di Lebanon yang mendapat dukungan dari Iran.
Baca Juga: Naim Qassem Ditunjuk jadi Pimpinan Hizbullah Gantikan Hassan Nasrallah
Pengumuman ini disampaikan lebih dari sebulan setelah Nasrallah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, pada 27 September lalu.
Sejak kematian Nasrallah, Qassem beberapa kali memberikan pernyataan resmi atas nama Hizbullah. Salah satunya pada 8 Oktober lalu, di mana ia menegaskan bahwa kemampuan kelompoknya di Lebanon tetap utuh meskipun menghadapi serangan militer dari Israel.
Qassem kala itu menyatakan bahwa pejuang Hizbullah berhasil menahan serangan darat Israel, meskipun Tel Aviv memberikan "pukulan menyakitkan."
"Saya ingin meyakinkan Anda -- apa yang dikatakan musuh (Israel-red) tentang menghancurkan kemampuan kami hanyalah ilusi," ungkap Qassem dalam sebuah pidato, seperti dilansir Reuters dan media Uni Emirat Arab, The National.
Baca Juga: Calon Pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine Tewas Dibunuh Israel
Pengangkatan Qassem sebagai pemimpin baru Hizbullah ini terjadi setelah Israel mengumumkan kematian Hashem Safieddine, seorang petinggi Hizbullah yang sebelumnya dipandang sebagai penerus Nasrallah.
Safieddine diduga tewas setelah Hizbullah kehilangan jejaknya pasca serangan udara Israel pada 3 Oktober lalu. Dia dilaporkan berada di area pinggiran selatan Beirut yang menjadi target bombardir militer Tel Aviv saat itu.
Hingga kini, Israel belum memberikan tanggapan terkait pengumuman Hizbullah tentang pemimpin barunya.