Suhu Panas Ekstrem Melanda Indonesia, NTT Catat Suhu Mencapai 37.1 Derajat Celsius

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2024, 13:56
Dedi
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Suhu Panas Ekstrem di Indonesia Suhu Panas Ekstrem di Indonesia (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa daerah di Indonesia, termasuk wilayah Jawa, Sumatera, dan Nusa Tenggara Timur masih mengalami suhu panas yang cukup tinggi tidak seperti biasanya. Namun, sebagian wilayah lainnya mulai memasuki musim hujan.

Data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa suhu maksimum harian di Indonesia pada 29 Oktober 2024 pukul 07.00 WIB hingga Rabu (30/10/2024) pukul 07.00 WIB tercatat mencapai 37,1 derajat Celsius.

Suhu tersebut berhasil diamati di Stasiun Meteorologi Gewayantana, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi yang hampir mirip juga dicatat oleh Stasiun Meteorologi Perak I yang terletak di Surabaya, Jawa Timur dengan catatan maksimal sebesar 36.8 derajat celsius.

Ilustrasi Termometer Suhu Panas <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi Termometer Suhu Panas (Pixabay)

Sementara itu, suhu maksimum terendah yang tercatat mencapai 33,8 derajat Celsius dilaporkan oleh stasiun Meteorologi David Constantijn Saudale di Nusa Tenggara Timur serta Stasiun Meteorologi Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman di Ketapang, Kalimantan Barat.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami suhu panas ekstrem. BMKG menyebutkan, di sejumlah daerah suhu bisa mencapai kisaran 37 hingga 38,4 derajat Celsius.

Menurut analisis para ahli meteorologi BMKG hingga Senin siang, suhu tertinggi tercatat di Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang mencapai 38,4 derajat Celsius.

Suhu Panas Ekstrem di Indonesia <b>(Instagram)</b> Suhu Panas Ekstrem di Indonesia (Instagram)

Dikutip dari Antara, Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Fenomena Khusus BMKG, Miming, menjelaskan bahwa suhu maksimum di atas 37-37,8 derajat Celsius terpantau di daerah seperti Majalengka di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, serta Bima di Nusa Tenggara Barat, yang telah terjadi selama 24 jam terakhir.

BMKG menambahkan bahwa kondisi ini terkait dengan minimnya tutupan awan dan fenomena pergerakan semu Matahari yang berada di atas khatulistiwa. Namun demikian, menurut pengamatan lembaga ini, fenomena tersebut masih tergolong normal dan tidak memengaruhi perubahan musim di Indonesia.

x|close