Sekolah Bantah Siswi Penerbangan di Medan Tewas Akibat Dianiaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2024, 18:11
Adiansyah
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ade Nurul Fadilah Ade Nurul Fadilah (Instagram @inimedanbungg)

Ntvnews.id, Medan - Keluarga Ade Nurul Fadilah, seorang siswi di Sekolah Penerbangan Sumatera Flight di Kota Medan, menduga bahwa kematian tragis Ade disebabkan oleh tindakan penganiayaan.

Sementara itu, pihak sekolah dengan tegas membantah klaim tersebut, menegaskan bahwa Ade adalah sosok yang baik dan baru dua bulan bergabung.

Hendra Manatar Sihaloho, kuasa hukum dari Sumatera Flight, menjelaskan situasi yang terjadi.

"Sangat membantah adanya penganiayaan. Almarhum ini orang baik, dan baru dua bulan di sini," kata dia, dikutip dari Lambe Turah.

Ilustrasi mayat. (Antara) Ilustrasi mayat. (Antara)

"Jadi, tidak mungkin dia langsung punya musuh apa segala macam, tidak ada kekerasan, tidak ada tindak pem-bully-an, karena di sini tidak ada senior junior, pelatihan kursus kita hanya setahun, begitu setahun selesai, tidak ada senior di sini," sambungnya.

Hendra mengungkapkan bahwa kejadian berawal saat Ade mengalami sakit kepala yang parah dan berteriak kesakitan.

Teman-temannya segera meminta bantuan pengasuh, dan mereka membawa Ade ke klinik yang berjarak sekitar 50 meter dari sekolah. Sayangnya, setelah dirujuk ke Rumah Sakit USU, pihak rumah sakit menyatakan bahwa Ade sudah meninggal dunia.

Dia menyebutkan bahwa pihak rumah sakit masih melakukan pemeriksaan dan menyatakan bahwa kemungkinan penyebab kematian bisa beragam, termasuk masalah jantung.

Hendra juga menginformasikan bahwa pihak sekolah akan memberikan rekaman CCTV kepada penyidik untuk membantu proses penyelidikan.

Ade Nurul Fadilah <b>(Instagram @inimedanbungg)</b> Ade Nurul Fadilah (Instagram @inimedanbungg)

Kuasa hukum keluarga, Thomy Faisal, menceritakan bagaimana keluarga mendapatkan kabar tentang sakitnya Ade.

"Pada tanggal 1 Oktober 2024, pukul 23:00 WIB, kami dihubungi oleh pihak sekolah bahwa Ade telah dibawa ke rumah sakit. Beberapa menit kemudian, kami mendapat kabar bahwa dia telah meninggal," jelas Thomy.

Thomy yang mewakili keluarga korban melaporkan dugaan kejanggalan itu ke Polda Sumut pada Rabu, 23 Oktober 2024.

Laporan itu diterima dengan nomor: STTLP/B/1507/X/2024/SPKT Polda Sumut. Keluarga meminta pihak kepolisian untuk mengungkapkan penyebab kematian korban.

x|close