Israel Alami Krisis: Bisa Ciptakan Kudeta Hingga Kemerdekaan Palestina

NTVNews - 21 Mei 2024, 14:02
Deddy Setiawan
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Krisis di Israel Krisis di Israel (Istimewa)

Ntvnews.id, Tel Aviv - Israel saat ini sedang menghadapi situasi politik yang genting karena Menteri Kabinet Perang dan mantan Jenderal Angkatan Darat, Benny Gantz, telah bertentangan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Gantz mengancam akan mengundurkan diri kecuali Netanyahu menyetujui rencananya untuk mengakhiri konflik di Gaza, yang dapat membawa pada pembentukan Negara Palestina.

Dilansir dari Sputnik, Selasa, 21 Mei 2024, seorang ahli hubungan internasional yang diwawancarai menyatakan bahwa Tel Aviv menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengakhiri Perang Gaza, sementara situasi politik dalam negeri semakin rumit.

Bendera Israel/ist Bendera Israel/ist

Rencana Gantz untuk menyelesaikan konflik Gaza mencakup demiliterisasi Jalur Gaza dan pembentukan pemerintahan sipil multinasional di wilayah tersebut.

Meskipun Gantz telah menetapkan batas waktu untuk rencana ini hingga 8 Juni, Netanyahu menyatakan bahwa menerima tuntutan tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi Israel.

Baca Juga:

Jangan Kaget! Segini Jumlah Masjid yang Berhasil Dihancurkan Zionis Israel

Dr. Simon Tsipis, seorang pakar hubungan internasional yang berbasis di Tel Aviv, mengomentari perkembangan ini dengan menjelaskan bahwa jika rencana Gantz diadopsi, akhirnya akan menyebabkan pembentukan negara Palestina. Hal ini bertentangan dengan pandangan faksi Zionis yang saat ini mengendalikan pemerintah Israel.

Netanyahu kemudian mendapati dirinya dalam kesulitan karena memberikan konsesi kepada Gantz dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Mereka sebelumnya menekan Netanyahu untuk menyatakan bahwa Israel tidak memiliki niat untuk memperkuat kendali militer atas Gaza.

Baca Juga:

Reaksi Israel Usai Presiden Ebrahim Raisi Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

Hal ini akan membuat pemimpin Zionis seperti Bezalel Smotrich dan Itamar Ben-Gvir menarik diri dari koalisi pemerintah.

Dr. Tsipis menyatakan bahwa ini merupakan krisis terbesar dalam sejarah Israel, dengan alasan bahwa pemerintah Israel sekarang berada di ambang kehancuran. Dia juga menyoroti aspek lain dari masalah ini, yaitu bahwa Gantz dan Gallant adalah mantan jenderal Israel.

“Mungkin ada risiko kudeta militer, karena jika Gantz dan Gallant—mereka adalah mantan jenderal dan mantan kepala staf umum— memutuskan untuk merebut kekuasaan dan memanggil mantan rekan mereka, maka tindakan ini berarti kudeta militer di Israel, penggulingan Benjamin Netanyahu dengan meyakinkan dia untuk melepaskan kekuasaannya,” ujar Dr Tsipis berspekulasi.

x|close