Ntvnews.id, Jakarta - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Muslim Ayub, mengusulkan agar pemilihan umum (pemilu) diadakan setiap 10 tahun sekali. Menurutnya, salah satu alasan utama adalah tingginya biaya politik yang harus dikeluarkan oleh calon legislatif, yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 20 miliar.
Muslim berpendapat bahwa jangka waktu 5 tahun saat ini terlalu singkat, dan persiapan untuk pemilu berikutnya sudah harus dimulai pada tahun ketiga masa jabatan.
"Saya berharap pemilu ini 10 tahun sekali. Untuk pemilu 5 tahun, 2025 dan 2026, sudah dekat, 2027 sudah mulai pemilu lagi," ungkap Muslim dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Baleg DPR di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2024.
Baca Juga: Wamendagri Ribka Haluk Lantik 42 Anggota Pansel DPRP di 6 Provinsi Papua
Rapat ini juga dihadiri oleh berbagai organisasi, termasuk Perludem dan Komnas Perempuan.
Muslim mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun, sulit untuk mengembalikan modal politik. Dia menjelaskan bahwa persiapan pemilu membutuhkan waktu sejak tiga tahun sebelumnya, yang membuat pengembalian modal semakin tidak realistis.
"Jadi tidak mungkin ini akan kita kembalikan dengan sistem begini. Mohon maaf rata-rata kita bukan sedikit menghabiskan uang, minimal Rp 20 miliar ke atas, tidak ada yang Rp 10 miliar," tegas Muslim.
Baca Juga: DPR Kaji Ulang Ujian Nasional, Sebut Hal Ini Jadi Pertimbangan
Ia juga menilai bahwa organisasi seperti Perludem seharusnya memahami kondisi di lapangan. Muslim yakin bahwa banyak anggota DPR yang masih memiliki utang karena biaya politik yang tinggi.
"Jujur saya sampaikan, tidak salah kan kalau 10 tahun sekali. Ini usulan pribadi nih bukan Nasdem," tutup Muslim.