Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyampaikan kebanggaannya atas komitmen dan perjuangan yang selama ini dijalani dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin di Kementerian HAM.
Pigai juga menyampaikan rasa bangganya dalam menghadapi kritik yang ia terima, yang menurutnya justru menegaskan tekadnya untuk melakukan terobosan dalam memperjuangkan hak asasi manusia.
“Saya bangga hari ini karena saya diserang, karena saya ingin membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan melakukan terobosan-terobosan di luar bayangan semua orang,” ujarnya di dalam Rapat dengan Komisi XIII di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis 31 Oktober 2024.
Baca Juga: Zul Zilivia Divonis 18 Tahun Penjara, Begini Nasib Istrinya Sekarang
Dengan visi yang jelas, Pigai ingin membawa isu hak asasi manusia yang selama ini dianggap kurang menjadi prioritas, ke dalam fokus utama kebijakan politik dan pembangunan di Indonesia.
“Saya ingin membawa bangsa ini menjadi bangsa yang besar dengan melakukan terobosan-terobosan di luar bayangan semua orang. Mengangkat hak asasi manusia yang selama ini diabaikan di ujung dari kebijakan politik dan pembangunan menjadi pusat utama kebijakan di republik ini,” tambahnya.
Pigai juga menanggapi respon cepat dari berbagai tokoh, seperti Ketua Komisi XIII DPR, Willy Aditya, dan Andreas Pareira, yang menunjukkan dukungan atas langkah-langkah yang diambilnya. Respon positif ini, menurutnya, telah menciptakan dampak positif yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, serta menjadi sorotan masyarakat.
Baca Juga: 6 Fakta Natalius Pigai Minta Anggaran Kementerian HAM Rp20 Triliun
“Ini adalah bentuk dukungan luar biasa dari civil society. Tidak ada satu pun kelompok masyarakat sipil yang memberikan kritik. Ini menegaskan bahwa kami mengungkapkan perasaan-perasaan yang paling dalam sebagai pembela kemanusiaan di negeri ini,” ungkapnya.
Pigai berharap bahwa langkah dan visi yang dijalankannya bersama Kementerian HAM dapat terus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat. Baginya, perjuangan untuk hak asasi manusia adalah sebuah panggilan yang tak hanya menjadi tugas negara, tetapi juga suara yang mewakili nurani bangsa Indonesia.